Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis – Seoul. Korea Utara mengabaikan satu permintaan perundingan dari para pengusaha Korea Selatan untuk mengunjungi zona industri gabungan Selasa guna berunding mengenai nasib kompleks itu, di tengah-tengah kekhawatiran penutupan permanen.
Sekitar 10 pemimpin kelompok perusahaan Korsel yang memiliki pabrik-pabrik di kompleks Kaesong berusaha mengunjungi lokasi itu-- titik kontak yang masih tersisa antara kedua Korea.
Tetapi Korut tidak menanggapi permintaan itu, yang membuat kunjungan tersebut tidak mungkin dilakukan Selasa, kata seorang pejabat di kementerian unifikasi Seoul yang mengurus masalah-masalah lintas perbatasan kepada AFP.
Kompleks yang dibangun 10 km dalam wilayah Korut di perbatasan yang tegang tahun 2004 sebagai simbol kerja sama antar-Korea itu menjadi korban dari ketegangan militer yang meningkat baru-baru ini.
Pyongyang melarang masuk para warga Korsel dan menarik seluruh 53.000 pekerjanya dari kompleks itu awal April.
Seoul pekan lalu memerintahkan semua warga Korsel yang masih ada di sana agar meninggalkan lokasi itu setelah Pyongyang menolak imbauannya bagi perundingan-perundingan.
Sejumlah 43 warga Korsel pulang Selasa pagi tetapi tujuh orang masih tetap tinggal untuk mengurus masalah-masalah administrasi yang belum selesai menyangkut pajak yang belum dibayar dan gaji untuk para pekerja Korut. Tidak jelas kapan tujuh orang itu dapat pulang ke Korsel, kata pejabat kementerian itu.
Perusahaan-perusahaan Korsel yang memiliki kepentingan-kepentingan di Kaesong menyatakan terkejut atas penarikan sekonyong-konyong itu. Seoul berjanji akan menyusun tindakan-tindakan untuk perusahaan-perusahaan itu.
Sebelumnya kompleks itu -- tempat para warga Korut bekerja di pabrik-pabrik 123 perusahaan Korsel-- umumnya tidak terpengaruh oleh hubungan lintas perbatasan yang tegang.
Ketegangan meningkat sejak Korut, yang marah pada sanksi-sanksi PBB yang diberlakukan setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir Februari dan pelatihan-pelatihan militer Korsel-Amerika
Serikat, mengeluarkan serangkaian ancaman satu perang nuklir terhadap Seoul dan Washington.
Korut sejak pekan lalu mengancam aksi "terakhir yang menentukan" terhadap Kaesong jika situasi memburuk.
Penarikan para warga Korsel adalah "satu kelicikan dan tipu muslihat yang bertujuan menimpa kesalahan kepada Korut atas keadaan yang menyedihkan kompleks itu," kata surat kabar partai komunis Korut, Senin. (ant/afp)