Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Medan. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Medan mendukung agrowisata Hamparan Perak yang dikembangkan Lembaga Pengembangan Pariwisata Hamparan Perak (LPPHP) Sumatera Utara (Sumut).
Agrowisata ini beralamat di Desa Sei Baharu Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang. "Agro isata ini berupa taman yang mendukung ekonomi masyarakat sekitar. Ini merupakan ikrar tokoh masyarakat setempat agar agrowisata ini menjadi tujuan pariwisata baru di Sumut," ujar Wakil Sekretaris HKTI Medan Oka Hatta kepada MedanBisnis, Jumat (27/11) di Medan.
Adapun, luas lahan taman agrowisata Hamparan Perak ini berkisar 8 hektare. Taman ini juga sebagai studi banding atau pertukaran pelajar antar negara, yakni Indonesia dengan negara lainnya, terutama negara tetangga. Yang sudah dibudidayakan adalah, pohon kelengkeng, mangga, durian, pohon jambu dan lain sebagainya. Sedangkan yang mengelola adalah kelompok home stay, kelompok kuliner dan kelompok pembina UMKM.
Taman agrowisata itu sudah sejak lama dibangun, yakni pada tahun 2006. Ini sesuai dengan prioritas musrembang Provinsi Sumut 2015, diantaranya pertanian dalam mendukung program Kementerian Pertanian mencapai target swasembada pangan di Sumut.
Kemudian pariwisata dalam mendukung Program Kementerian Pariwisata, yang diprioritaskan kepada Danau Toba dan UMKM. Sehingga, implementasinya pengelola LPPHP menyikapi agar agrowisata ini masuk ke dalam prioritas program Kementerian Pariwisata, agar agrowisata Hamparan Perak dikembangkan dan didukung sebagai destinasi pariwisata baru di Sumut.
Tahun lalu, kata dia, pengunjung dari negara Malaysia telah melihat taman ini dalam acara Pekan Tamasya Bahari ke-6 yang diadakan setiap tahunnnya. Untuk tahun ini akan diadakan lagi pada Desember 2015.
Dalam mempromosikannya, akan diadakan seminar di Siba Island Resort (Pulau Siba), yang juga berlokasi di Desa Sei Baharu ini. Seminar tersebut, akan membahas mengenai kemaritiman. Ini akan melibatkan berbagai negara, terutama negara yang sudah mengirimkan mengikuti program pertukaran pelajar seperti Malaysia.
Bahkan di kawasan taman tersebut telah dibangun hotel berbintang 3, dengan merenovasi 50 rumah di sekitar sebagai penginapan bagi wisatawan yang berkunjung. “Inilah pembekalan terhadap masyarakat sekitar,” jelasnya.
(dewi syahruni lubis)