Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dengan kebiasaan buruk masyarakat di kawasan Danau Toba yang kerap buang air besar sembarangan (BABS), mustahil keinginan menjadikannya sebagai destinasi wisata dunia akan terwujud.
Perlu ada ajakan terus-menerus kepada warga agar tidak lagi mengulangi buang air besar sembarangan. Di seluruh daerah di seputaran Danau Toba. Oleh sebab itu pegiat seni budaya dan lingkungan hidup Murniati Tobing atau Murni Huber sangat ini tengah giat mengkampanyekan "Stop BABS".
Kata Murni, ada berbagai jenis penyakit yang bisa tertular kepada warga akibat buang air besar sembarangan. Diantaranya, penyakit diare. Akibatnya sangat buruk jika yang tertular wisatawan asing.
"Bayangkan jika setiap desa dihuni 50 kepala keluarga dan mereka buang air besar sembarangan, dalam tiga kali sehari. Itu sebabnya saya bergiat berkampanye Stop BABS," tegas Murni yang juga caleg DPRD Sumut dari Partai Nasdem daerah pemilihan Sumut 9.
Kampanye Stop BABS, ujarnya, dilakukan bersama tim yang didalamnya terdiri atas para dokter. Berbagai pihak akan diajak terlibat membangun fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) agar perilaku buang air besar sembarangan terhenti.
"Sangat memprihatinkan banyak orang Batak yang berasal dari kawasan Danau Toba yang sudah bertualang dan belajar di luar negeri tetapi perilaku buang air besar sembarangan terus terjadi," ungkap Murni kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (15/2/2019).