Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily-Medan. Hepatitis B adalah infeksi serius pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Ironisnya, gejala-gejalanya tidak langsung terasa sehingga sulit dikenali dan tidak disadari seseorang bahwa dirinya telah terinfeksi.
Hal itu dinyatakan oleh Prof Dr dr Gontar Alamsyah Siregar SpPD K-Geh dalam seminar kesehatan yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) bekerja sama dengan RS Permata Bunda Medan, di rumah sakit tersebut, Rabu (17/7/2019).
Meski demikian, penyebab dan gejalanya bisa diketahui. Beberapa penyebab seseorang tertular virus Hepatitis B, antara lain adalah kelahiran atau menyebar dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya, kontak seksual dengan pasangan penderita Hepatitis B, luka yang ditimbulkan oleh pemakaian alat pembuatan tato dan tindik yang tidak steril, luka yang ditimbulkan alat pisau cukur, ketam rambut atau sikat gigi yang sudah terkontaminasi penderita hepatitis B, kontak langsung dengan darah atau luka terbuka dari orang-orang terinfeksi, terkena paparan atau percikan darah dari jarum suntik dan peralatan tajam lainnya, pasien gagal ginjal yang menjalani Hemodialisis bertahun-tahun.
Adapun gejala seseorang terkena Hepatitis B dijelaskannya , bisa dilihat dari kulit dan mata yang menguning, warna urin gelap, kelelahan ekstrem, rasa mual, muntah dan nyeri perut yang dapat berlangsung beberapa minggu hingga enam bulan.
Sedangkan kelompok yang berisiko tinggi terkena Hepatitis B, Gontar menjabarkan, yakni orang dengan perilaku seks berisiko tinggi, keluarga atau orang yang hidup serumah dengan orang yang terinfeksi, pengguna obat suntik, donor dan recipent darah. Sementara orang dengan pekerjaan berisiko tinggi dari infeksi virus ini, yakni petugas kesehatan, serta berwisata ke negara dengan tingkat Hepatitis B yang tinggi.
Gontar yang juga berpraktik di RSUP Permata Bunda menyebutkan, umumnya pasien Hepatitis B terlambat didiagnosis karena penyakit ini sering tidak mempunyai gejala. Padahal, penyakit ini cenderung berbahaya. Buktinya, satu dari empat orang dewasa dengan Hepatitis akan meninggal akibat kanker hati maupun sirosis hati.
Ditegaskannya, langkah efektif dalam pencegahan hepatitis B adalah dengan melakukan vaksin dan pola makan dan istirahat yang teratur.