Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kuala Lumpur. Penyelidikan kepolisian terhadap dugaan komentar menghasut yang dilontarkan ulama kontroversial Zakir Naik, hampir selesai.
Hal tersebut disampaikan oleh Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Datuk Seri Abdul Hamid Bador seperti dilansir media Malaysia, The Star, Sabtu (24/8/2019).
Dikatakannya, kepolisian menerima 515 laporan polisi mengenai komentar-komentar Zakir yang dianggap menghasut.
"Kami telah mencatat pernyataan dari dia dan orang-orang lain. Kami akan mengirimkan temuan kami ke Dewan Jaksa Agung segera," ujar Abdul Hamid Bador.
"Saya juga telah mengeluarkan perintah untuk mencegah dia memberikan ceramah di negara hingga kesimpulan penyelidikan," tuturnya.
Abdul Hamid Bador mengatakan, dirinya sadar bahwa isu-isu sensitif seperti Zakir Naik dan lainnya tengah diramaikan di Internet oleh pihak-pihak tertentu.
"Tindakan kelompok-kelompok ini bisa mengancam perdamaian dan persatuan di negara ini," ujarnya seraya menambahkan bahwa kepolisian menangani isu-isu tersebut dengan sangat serius.
Zakir Naik telah memancing kemarahan publik Malaysia dengan komentar kontroversialnya soal warga etnis China dan warga minoritas Hindu yang disampaikan dalam sebuah dialog keagamaan di Kelantan, beberapa waktu lalu.
Saat itu Zakir Naik mempertanyakan loyalitas warga Hindu di Malaysia. Dia juga menyebut warga etnis Cina di Malaysia sebagai 'tamu lama' yang harus pulang ke negara asal mereka terlebih dulu, saat mengomentari seruan deportasi dirinya.
Zakir Naik kini diselidiki atas dugaan melanggar Pasal 504 UU Pidana Malaysia, yang mengatur soal tindak penghinaan secara sengaja dengan niat memprovokasi untuk merusak perdamaian.
Oleh Malaysia, pendakwah berkewarganegaraan India yang berstatus permanent resident ini dilarang menyampaikan pidato dan ceramah, juga dilarang berbicara di semua platform termasuk media sosial, hingga penyelidikan kepolisian atas dirinya selesai.
Awal pekan ini, Zakir Naik telah meminta maaf atas kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh komentar-komentarnya, namun dia tetap menegaskan komentarnya dikutip secara keliru dan diambil keluar konteks serta direkayasa oleh pihak-pihak tertentu.(dtc)