Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Selama musim kemarau, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)Tirta Silau Piasa, Kabupaten Asahan, terus mengalami kekurangan air baku untuk diproduksi menjadi air bersih kepada pelanggan, sehingga pendistribusian air kekonsumen mengalami kendala.
Pasalnya permukaan air Sungai Silau terus mengalami pendangkalan sekitar 30 cm, sehingga pasokan air yang masuk dalam kanal PDAM sangat sedikit. Dari 5 kanal, hanya 2 yang berfungsi untuk memenuhi air bersih ke konsumen
"Dengan kondisi ini jelas akan mempengaruh pendistribusian air ," kata Direktur PDAM TSP, Rusfin Arief, kepada medanBisnisdaily.com, di lokasi instalasi pengolahan air bersih (Water Treatment Plant/WTP), di Kelurahan Sei Renggas, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Selasa (17/9/2019).
Ruspin yang didampingi Kabid Pelanggan, Siswanto, mengatakan, penyusutan tersebut sangat berdampak pada persediaan air. Dengan kondisi tersebut persediaan air hanya bisa mencapai 150 liter/detik yang siap didistribusikan ke 12 ribu lebih pelanggan PDAM TSP.
“Kalau normal 200 liter/detik. Namun kalau 150 liter/detik, air yang diterima pelanggan menjadi lebih kecil, jika dibandingkan dengan kondisi normal, “ ungkap Ruspin.
Untuk mengatasi krisisi bahan baku air, Ruspin menjelaskan, pihaknya sudah melakukan permohonan untuk dibuat bendungan atau benteng untuk meningkatkan ketinggian air yang masuk ke kanal, namun hinggga kini permohonan tersebut belum memiliki titik terang dari pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II.
Bila pembangunan bendungan ini bisa terwujud maka persoalan bahan baku air tidak ada masalah. “Rencana pembangunan ini sudah kita bicarakan sejak Tahun 2017 dan lokasi sudah disurvei. Harapan kita, pihak pusat dapat merealisasikan pembuatan bendungan tersebut,” papar Ruspin.
Terkait untuk mengatasi persoalan pendangkalan sungai, pihaknya hanya bisa melakukan pengorekan dan pembentengan apa adanya agar air bisa mengalir kekanal. “ inilah yang bisa kami lakukan untuk tetap menjaga pasokan bahan baku air bersih tetap ada,” sebut Ruspin.