Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Ketua Bidang Luar Negeri Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Realestate Indonesia, Rusmin Lawin SH menilai positif adanya 19 investor asing yang menyatakan berminat untuk membangun kota bandar udara alias Aerocity Kualanamu Internasional Airport (KNIA) Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Minat investor asing itu harus dijemput dan ditindaklanjuti karena merupakan pintu gerbang menarik investor asing," kata Rusmin Lawin melalui sambungan telefon Senin (16/12/2019), menanggapi adanya 19 investor mancanegara yang menyatakan berminat membangun aerocity KNIA.
Namun, Rusmin Lawin yang juga Direktur Federasi Realestat Dunia (FIACBI) itu menilai durasi waktu 20 tahun yang ditawarkan kurang menarik, karena terlalu singkat. "Jika hanya 20 tahun investor belum sempat memcapai break even poin", katanya.
Menurut Rusmin Lawin yang mantan Ketua DPC Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Medan, jika tenggat waktunya hanya 20 tahun, maka investor asing akan memilih negara lain yang lebih kompetitif seperti Vietnam, Myanmar and lainnya yang siap memberikan waktu lebih lama plus insentif serta kemudahan yang lebih menarik bagi investor.
Menurut Rusmin, supaya lebih menarik bagi asing maka tenggat waktu yang ditawarkan mencapai 50 tahun.
Dalam periode yang cukup panjang tersebut, investor punya cukup waktu untuk mengembalikan investasinya.
Kata Rusmin, pada era globalisasi ini langkah menarik investor asing harus mampu bersaing dengan mengikuti apa yang dilakukan kompetitor.
"Jika belum bisa memberikan insentif yang lebih menarik dibandingkan pesaing, ya minimal sama atau serupa," kata Rusmin Lawin.
Menurut Rusmin, salah satu pengembang mancanegara yang berpengalaman membangun aerocity di antara Vinci Group Perancis.
Seturut informasi yang diperoleh Rusmin dari pengembang Vinci Grup, jangka waktu yang ditawarkan lembaga tersebut untuk membangun kota bandara terata melebihi 20 tahun.
Sekadar mengingatkan total investasi indikatif yang akan diinvestasikan 19 investor asing yang berminat menanamkan modal membangun kawasan kota bandara KNIA mencapai US$ 500 juta.
Direktur Transformasi dan Portofolio PT AP II, Armawan Hermawan, mengungkapkan, pihak Angkasa Pura (AP) II menargetkan akan menandatangani nota kesepahaman dengan investor yang berminat pada semester pertama 2020.