Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ilmuwan Cina menyebut trenggiling kemungkinan menjadi semacam penghubung dalam penyebaran virus corona. Trenggiling dikenal sebagai hewan nokturnal dan pemakan semut.
Seperti dicatat Mariana Takandjandji dan Reny Sawitri dalam tulisan berjudul 'Ukuran Morfometrik dan Meristik pada Trenggiling Jawa', trenggiling termasuk dalam ordo Pholidota (satwa bersisik) yang hanya memiliki satu famili, yaitu Manidae, tujuh spesies dan satu genus Manis.
Beberapa spesies trenggiling yakni seperti trenggiling jawa (Manis javanica) dan trenggiling Cina (Manis pentadactyla). Trenggiling adalah satwa nokturnal yang terdapat di hutan hujan tropis primer dan sekunder, areal pertanian dan perkebunan, termasuk pemukiman dengan tanah yang lembut dan berpasir.
Trenggiling termasuk satwa tanpa gigi, kerongkongan memanjang dan pengurangan mandibles, lidah yang panjang untuk menghisap semut sekitar 200.000 ekor per malam, lapisan perutnya yang berkeratin, mampu menggali dan memanjat.
Menurut The International Union for Conservation of Nature (IUCN), trenggiling adalah hewan yang paling sering diperdagangkan dengan lebih dari satu juta ekor diambil dari hutan Asia dan Afrika dalam dekade terakhir.
Sebelumnya, dikutip dari AFP, Minggu (9/2/2020), para peneliti telah lama menduga virus yang telah membunuh lebih dari 800 orang dan menginfeksi puluhan ribu lainnya tersebut disebarkan dari hewan ke manusia di pasar pusat kota Wuhan.
Peneliti di Universitas Pertanian Cina Selatan telah mengidentifikasi mamalia bersisik itu sebagai 'host perantara potensial' seperti dalam pernyataan mereka. Namun pernyataan tersebut belum disertai penjelasan lebih lanjut.
Virus baru tersebut dipercaya berasal dari kelelawar. Namun para peneliti menduga kemungkinan ada 'host perantara' dalam penularan ke manusia.
Kantor berita resmi Xinhua seperti ditulis AFP melaporkan, setelah pengujian lebih dari 1.000 sampel dari hewan liar, ilmuwan dari universitas menemukan urutan genom virus yang ditemukan pada trenggiling menjadi 99 persen identik dengan pasien coronavirus.
Belum dijelaskan jenis trenggiling apa yang diduga berperan menyebarkan virus corona di Cina.dtc