Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Apa hubungan kemenangan Lyodra Ginting yang masih sangat muda dengan cara kita menghadapi revelusi industri 4.0 (keberindustrian 4.0 dan keberdigitalan) kita? Kesuksesan seorang Lyodra bermula dari niat yang tinggi, komitmen, kerja keras, punya spirit, dan juga terus latihan tak kenal lelah.
Sebenarnya dengan membangun karakter yang kuat (strong character), kerja keras, tekun, disiplin, telaten, dan juga tidak gampang menyerah kita akan jadi pemenang dalam semua ajang apapun, tidak terkecuali revolusi industri 4.0 dan juga era digital yang sangat trned diucapkan oleh semua lapisan masyarakat saat ini.
Fantastis, luar biasa, dan layak untuk jadi seorang pemenang karena kualitas yang dimilikinya yang sangat perpecf. Barangkali itulah yang pantas dialamatkan pada seorang Lyodra Ginting yang menjadi jawara finalis Indonesia Idol season ke-10. Tidak ada yang meragukan kemenangan anak SMA St Thomas 2 Medan ini. Semua berlangsung dengan natural dan sang jawara itu pantas untuk dia karena memang mutunya yang sangat luar biasa.
Kalau dalam pertandingan sepakbola ada faktor nasib dan juga keberuntungan untuk jadi juara. Apalagi dalam pilkada mutu calon kepala daerah tidak jaminan. Visi dan misi sebagus apapun hanya sebagai aksesoris, karena yang menentukan kemenangan lebih dominan oleh faktor modal, belum lagi faktor suku dan agama. Pilkada adalah sebuah kompetisi politik yang bisa mengeleminir orang-orang berkualitas. Tetapi Indonesia Idol memberikan ruang bagi orang-orang yang bermutu dan orang yang berkualitas.
Apa yang bisa kita petik pelajaran dari kemenangan Lyodra Ginting di ajang Indonesia Idoll dengan suguhan suaranya yang sangat luar biasa? Tentu banyak makna dan pesan-pesan nilai kehidupan yang bisa kita petik tatkala sang jawaran ini dinyatakan sebagai pemenang oleh publik di ajang Indonesian Idol. Para motivator ulung dimananpun selalu memberikan sebuah pesan, tidak ada sukses yang instan. Semua kesuksesan bermetamorfosis dari kerja keras, kerja keras, dan kerja keras. Artinya, kesuksesan yang diraih oleh Lyodra tentu buah dari kerja keras.
Untuk bisa jadi juara tentu Lyodra punya persiapan yang matang, manajemen diri berorientasi proses, kerja keras, latihan vokal berulang-ulang dan butuh komitmen dan konsentrasi. Hasilnya sungguh luar biasa, di mana Lyodra bisa jadi juara di tengah banyaknya orang yang ikut kontestan Indonesia Idol.
Kembali kepada konteks keberhasilan seorang Lyodra, apa yang bisa kita maknai kemenangan sang jawara Indonesia Idol tersebut? Kerja keras, ulet, jujur, tidak gampang menyerah, disiplin adalah sebuah nilai dan mata uang universal menuju sukses. Tujuan utama pendidikan dalam sebuah grand desain satuan pendidikan adalah mewujudkan manusia yang bermental jujur, pekerja keras, inovatif, disiplin agar bisa menjadi sumber daya manusia yang dapat diandalkan dalam semua lini kehidupan ini. Tidak bisa kita pungkiri, kesuksesan orang Jepang dan Korea Selatan bermula dari kemauan yang sangat tinggi, kerja keras, disiplin dan tidak gampang menyerah. Hasilnya bisa kita lihat, dengan modal masyarakat yang sangat gigih, bangsa ini jadi bangsa yang kuat, inovatif dan mampu jadi kiblat teknologi dalam banyak hal. Mulai dari telekomunikasi, otomotif, mesin, listrik, dan lainnya.
Kemudian Cina melihat kesuksesan orang Jepang dari hasil kerja keras. Mereka langsung bertransformasi menjadi bangsa yang membangun karakter kerja keras. Hasilnya juga sangat luar biasa. Dengan mempraktikkan manajemen pemerintah yang antikorupsi, Cina saat ini juga menjadi kekuatan baru yang bisa mensejajarkan diri dengan bangsa Eropa dan Amerika Serikat.
Saat ini tantangan yang kita hadapi sebagai sebuah masyarakat global, negara bangsa (nation state) Indonesia sangatlah berat. Sebagai warga negara, kita hidup dalam kepungan “hiperkoneksi” masyarakat negara lain. Interaksi karena kemajuan teknologi informasi ini tidak bisa kita hindari. Tidak ada ruang bagi kita untuk sembunyi dari era globalisasi. Mau tidak mau, suka tidak suka kita pasti bersinggungan dengan negara lain, karena dorongan dan tuntutan teknologi yang membuat interaksi sangat cepat.
Saat ini sering kita mendengar revolusi industri 4.0 atau era millenail, era disruptif, era digital. Semua itu adalah produk peradaban karena cara berpikir manusia yang tidak pernah berhenti berinovasi. Bagi penganut paham optimistik, industri 4.0 adalah sebuah peluang besar. Bagi yang selalu pesimis, revolusi industri 4.0 adalah sebuah momok yang sangat menakutkan. Lantas, bagaimana sikap kita yang idealnya menghadapi industri 4.0 dan segala dinamika jaman yang menyertainya?
Sehebat apapun tantangan zaman dan juga kompleksitas masalah, rumusan untuk jadi solusi hanya dengan membangun karakter yang kuat. Bangun dan tanamkan dalam diri kita semua menjadi manusia yang punya karakter kerja keras, karakder disiplin, karakter mau bekerja sama, karakter tekun dalam latihan. Lyodra adalah sebuah sosok yang menjadi pemenang (be a winner) karena dalam dirinya ada ketekunan, semangat, tidak gampang menyerah, dan juga punya kepercayaan diri yang sangat tinggi.
Penutup
Selamat kepada Lyodra Ginting dan dalam konteks kemajuan zaman (contex of the time) saat ini (industri 4.0, millenia, digitalisasi) kita harus menanamkan dalam diri kita semua karakter yang kuat. Tanpa karakater yang kuat kita tidak akan bisa keluar sebagai pemenang.
Lyodra adalah sebuah sosok dan lahir dari anak kandung kerja keras, disiplin, tekun dan tidak gampang menyerah. Zaman yang sangat maju dan canggih ini hanya bisa kita lewati jika kita punya karakter yang kuat dan juga mental juara yang kuat yang fundasinya adalah disiplin, tekun, telaten, dan tidak gampang menyerah. Semoga!
===
Penulis adalah Pengajar Tetap FISIP Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan/Mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Unimed Medan
===
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya orisinal, belum pernah dimuat dan tidak akan dimuat di media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPG) dan data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan). Panjang tulisan 5.000-6.000 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]