Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Lubukpakam. Petani cabai merah di Kecamatan Beringin,Deliserdang mengaku gamang menghadapi Lebaran.
Pasalnya,mereka juga harus memikirkan biaya anak sekolah yang tak lama lagi akan memasuki ajaran baru.Bahkan,pada Juni-Juli para petani cabai sudah memasuki musim tanam (MT) pertama 2017,yang sudah tentu membutuhkan biaya tidak sedikit.Sementara, harga cabai merah sudah jatuh ke titik rendah Rp 5.000/kg.
"Dengan harga cabai seperti ini kita belum bisa ngebayangi menghadapi Idul Fitri.Mana lagi memikirkan biaya anak sekolah,modal untuk musim tanam dan biaya lainnya,"kata Dariono,salah seorang petani cabai di Dusun Jogja, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin kepada MedanBisnisdaily.com,Rabu (31/5/2017).
Bapak tiga anak ini yang memiliki lahan cabai 12 rante ini menjelaskan,dengan kondisi harga cabai saat ini,mereka bukan saja memikirkan untuk kebutuhan hidup,tapi juga memikirkan utang membeli pestisida.
"Kita kan juga punya utang pestisida yang harus dibayar.Kita pun cuma bisa berharap kirannya harga cabai bisa kembali normal,sehingga dapat mengurangi kost yang harus dikeluarkan," harap Dariono.
Ketua Kelompok Juli Tani,Yareli berharap kepada pemeritah agar mencarikan pihak ketiga menampung cabai petani.
"Kalau kita sudah ada kerja sama dengan pihak ketiga,maka kita sudah bisa lebih fokus bertani.Sebab,kita sudah tak lagi berpengaruh dengan anjloknya harga seperti saat ini,"tutur Yareli.