Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Pandan. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMPD) menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Kantor Dinas Penanaman Modal Terpadu dan Satu Pintu. Aksi tersebut mendesak dinas terkait agar mencabut izin dan menutup Karaoke Hollyland karena diduga telah menjadi lokasi prostitusi terselubung.
Aliansi mahasiswa ini menduga karaoke Hollyland telah berubah fungsi menjadi tempat prostitusi yang menyediakan wanita panggilan bagi pelanggan yang membutuhkan.
"Dari hasil inventigasi yang kami lakukan, ditambah dengan adanya bukti-bukti dari organisasi kemasyarakat yang menyatakan bahwa tempat Karaoke Hollyland diduga sudah menjadi tempat prostitusi. Untuk itu kami meminta kepada pihak Pemkab Tapteng agar secepatnya mencabut izin tempat hiburan itu," teriak Rahu Hutagalung dalam orasinya di depan kantor Dinas Penanaman modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Tapanuli Tengah (Tapteng), Senin (24/7/2017).
Mahasiswa juga mendesak supaya DPRD Tapteng melaksanakan tugasnya sebagai lembaga perwakilan rakyat dengan bekerja sama bersama eksekutif melakukan penutupan yang diduga sebagai tempat prostitusi.
Selain itu, mahasiswa juga menyampaikan kepada Bupati Tapteng, Bahktiar Ahmad Sibarani untuk menepati janjinya merealisasikan penutupan tempat-tempat yang berbau praktek maksiat.
"Kami mendukung gerakan yang dilakukan Bupati Tapteng, Bakhtiar Sibarani yang sudah menutup lokasi esek-esek. Dan kami harapkan Bupati juga mencabut izin karaoke yang diduga sebagai tempat prostitusi yang ada di Jalan Padangsimpuan-Sarudik. Apalagi karaoke itu juga menjual minuman keras yang kadar alkoholnya cukup tinggi. Belum lagi dugaan lokasi itu juga berpotensi besar menjadi ajang transaksi narkoba," tegasnya. (Putra hutagalung)