Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Samosir. Garam muali sulit ditemukan oleh sejumlah masyarakat di Kabupaten Samosir. Kelangkaan itu membuat sejumlah masyarakat kebingungan memeroleh penyedap rasa paling utama ini.
Jika biasanya pedagang mengaku sulit mendapatkan garam dari distributor, karena harganya yang melonjak, stok garam juga langka.
"Sudah hampir 10 hari kayaknya pak, garam susah ditemukan. Kami ini pedagang, bisanya menjual sampai 20 pack (isi 10 bungkus/pack). Sekarang sangat berkurang, bahkan pasokan garam kosong," ungkap TGS Sitanggang seorang pedagang, Rabu (2/8/2017).
Selain itu seorang pedagang eceran Oktavia, mengatakan selain harga garam di pasaran juga meroket, dulunya per bungkus ukuran 3 ons, dijual harga Rp 1.500, kini harus dijual seharga Rp 3.000 per bungkus.
"Biasanya dibeli tiga bungkus Rp 5 ribu pak. Sekarang dijual Rp 3.000. Walaupun harganya naik, garam tidak ada dijual," ungkap pedagang lainnya, Dewi.
Bukan hanya itu, para ibu rumah tangga dibikin pusing karena kelangkaan ini. Menurutnya, garam menjadi bumbu utama penyedap rasa. "Ibarat pepatah, sayur tanpa garam, rasanya hambar Pak. Sekarang saatnya terasa pepatah itu," ungkap Marlina Silalahi.