Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau agar seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, swasta dan masyarakat untuk berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit jantung koroner. Sehingga, angka kesakitan, kematian dan kecacatan karena penyakit ini dapat diturunkan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, dr Lily S Sulistyowati menyebutkan, berdasarkan data dari Survey Sample Registration System (SRS) tahun 2014 menunjukkan bahwa penyakit jantung kini menjadi penyebab kematian tertinggi. Bahkan, sekitar 12,9% kematian di Indonesia, diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.
"Hal ini tentu berpotensi untuk terus meningkat setiap tahunnya," ungkapnya kepada wartawan, di Medan, Kamis (3/8/2017).
Penyebab utama meningkatnya penyakit jantung koroner, jelas dia, terutama adalah gaya hidup modern yang minim aktivitas dan gerakan fisik (sedentari). Masyarakat lebih banyak duduk sepanjang hari di balik meja kerja hingga memanfaatkan jasa asisten rumah tangga atau online untuk segala urusannya.
"Malas bergerak adalah kebiasaan yang perlu diubah. Karena dampak risiko dari gaya hidup, akan mulai terasa setelah bertahun-tahun," jelasnya.