Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menjelang Hari Kemerdekaan, tak lengkap rasanya bila tak mengunjungi museum untuk mempelajari sejarah. Tak seperti museum pada umumnya, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini kita bisa menikmati sejarah dengan bantuan piranti teknologi.
Pengalaman dirasakan detikcom ketika mengunjungi Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jl Imam Bonjol No 1, Menteng, Jakarta Pusat. Berbagai patung peraga dan benda-benda asli dari rumah milik Laksamana Maeda ketika perumusan naskah Proklamasi dibuat, kondisinya masih terawat dengan baik.
Tak hanya barang-barang seperti kursi dan peraga lainnya. Di setiap dinding museum terdapat poster-poster interaktif. Pengunjung cukup mengunduh aplikasi Siji di ponsel dan memindai gambar-gambar yang ada di setiap lukisan. Informasi digital berupa teks, suara, maupun video akan muncul seketika.
"Kita memang mengikuti perkembangan zaman, koleksi asli tetap ada tapi kita juga menyiapkan sarana digital untuk dinikmati pengunjung," kata kurator Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jaka, saat berbincang dengan detikcom, Jl Imam Bonjol No 1, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/8/2017).
Museum ini makin canggih saja. Teknologi baru sudah diterapkan sejak 2016. Tak hanya lukisan dan poster digital, pengunjung juga dimanjakan dengan panel interaktif untuk mendengarkan rekaman suara asli dari tokoh sejarah. Kesan kuno dan membosankan tak terasa sama sekali, karena setiap ruangan diberi pendingin udara dan penerangan yang cukup.
"Kita coba hilangkan kesan kuno dan membosankan kalau datang ke museum dan hasilnya, direspons baik oleh masyarakat yang berkunjung. Jumlah pengunjung juga bertambah," jelas Jaka.
Salah satu pengunjung, Mei datang bersama keluarganya. Selain berlibur, dirinya ingin mengajarkan anak-anak tentang sejarah Indonesia.
"Sengaja datang. Berhubung mau Hari Kemerdekaan jadi kita ke sini. Menyenangkan, karena bisa menikmati museum secara digital," imbuhnya.
Biasanya, pengunjung yang masuk dikenai biaya Rp 2.000,00 untuk perorangan. Untuk rombongan dewasa minimal 20 orang, per orang dikenakan Rp 1.000,00. Perorangan anak-anak Rp 1.000,00, namun untuk rombongan anak-anak minimal 20 orang, dikenakan biaya Rp 500,00 per anak. Pengunjung asing dikenakan biaya Rp 10.000,00.
Namun selama bulan Agustus, Museum Perumusan Naskah Proklamasi menggratiskan tiket masuknya. Museum ini buka dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
Selain itu akan digelar pula pameran tokoh Ki Bagoes Hadikoesoemo pada tanggal 9 Agustus sampai 9 September, juga tak lupa menampilkan pementasan sosio drama-teaterikal dari napak tilas proklamasi pada 16 Agustus 2017. dtc