Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Penyaluran dan penggunaan dana desa dari pemerintah pusat bisa mendongkrak daya beli masyarakat di pedesaan. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017, dana desa ditetapkan sebesar Rp 60 triliun dan akan disalurkan ke desa-desa di Indonesia.
Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, menjelaskan penggunaan dana desa dapat meningkatkan daya beli masyarakat pedesaan. Salah satunya lewat pembangunan infrastruktur pendukung di pedesaan yang juga menyerap tenaga kerja yang secara langsung dapat meningkatkan daya beli.
"Salah satunya (meningkatkan daya beli), karena kan berarti cash for work. Jadi pemuda-pemudi desa yang awalnya belum punya kerjaan, banyak pengangguran, diberikan dana desa itu, dia akan oh jadi bikin jembatan sendiri, gorong-gorong sendiri," kata Mardiasmo dalam Seminar dengan tema The Impact on the Digital Era on Business Strategy and Conducts di Pullman Hotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Selain itu, diversifikasi ekonomi di sebuah desa juga akan meningkat seiring terciptanya berbagai sarana penunjang. Masyarakat bisa memproduksi makanan khas daerahnya yang dimodifikasi sehingga memiliki nilai tambah.
"Misalnya nanti yang fisik sudah selesai, nanti ibu-ibu desa untuk membuat roti yang sesuai dengan local content, tapi konsumsi di desa itu harus menggunakan hasil yang dibuat tersebut. Jangan menggunakan roti yang sudah terkenal itu," ujar Mardiasmo.
Penggunaan produk khas desa tersebut juga harus digalakkan. Hal ini sekaligus bisa menjadi sarana promosi gratis untuk diperkenalkan ke masyarakat luas.
"Misalkan ibu desa diminta untuk membuat pakaian. Maka semua pakaian di desa itu sekarang batik, atau lurik, maka harus menggunakan penjahit dari mereka itu," tutur Mardiasmo.
Ia juga berpesan dana desa sebesar Rp 60 triliun setelah ditransfer bisa langsung digunakan untuk hal produktif. Sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih besar lagi.
"Kalau tidak digunakan kan repot juga, jangan sampai terjadi, tapi digunakan dimanfaatkan dengan cara yang benar. Nanti masyarakat akan mendapatkan nilai tambah luar biasa dan multiplier effect," kata Mardiasmo. (dtf)