Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Minimnya ketersediaan lahan di Jakarta membuat pembangunan perumahan mulai marak di daerah pinggiran, seperti Bekasi, Cibitung, Cikarang, Tangerang, Serang hingga daerah-daerah yang menuju Bogor.
Kebanyakan perumahan di pinggiran Jakarta juga diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Harganya terbilang murah, sekitar Rp 100 juta hingga Rp 140 juta dengan DP 1% dan subsidi bunga.
Rumah-rumah seperti itu sebenarnya juga cukup mudah dicari. Seperti di pameran perumahan Indonesia Property Expo (IPEX) 2017, ada sekitar 84 booth khusus MBR dari total 201 booth yang ada.
Namun seperti kebanyakan orang bilang, ada harga ada rupa. Kebanyakan kualitas dari rumah murah tidak begitu wah.
Seperti misalnya perumahan GRYA Elok yang berlokasi di Ciseeng, Bogor. Rumah dengan harga mulai dari Rp 132 juta ini memiliki spesifikasi pondasi batu kali, dinding yang terbuat dari batako plester aci, atapnya baja ringan, genteng flat beton, plafond multipek dan kusen dari kayu meranti lokal.
Untuk dinding yang terbuat dari batako tentunya tidak berumur panjang. Namun menurut sang marketing pembeli bisa saja meminta bahan bangunan sesuai yang diingin namun dengan merogoh kocek sendiri.
"Ya bisa saja pas dibangun bilang ke pekerjanya ditambah semen dan pasir, tapi dari pembelinya," kata Marketing GRYA Elok kepada detikFinance di JCC, Jakarta, Minggu (13/8/2017).
Perumahan-perumahan lainnya dengan segmen yang sama kebanyakan juga menggunakan batako plester aci untuk dindingnya. Seperti Royal Vila Gading Parung, Savana Alam Serpong 2, Gardenia City II dan lainnya.
Perumahan-perumahan MBR juga kebanyakan tidak dilengkapi fasilitas umum, rata-rata hanya menyiapkan taman keluarga. (dtf)