Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Direktur and Chief Marketing Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Novita Rumngangun, mengungkapkan kalau kesadaran akan risiko kesehatan masyarakat kian baik, terlebih sejak pemerintah menerapkan sistim jaminan kesehatan nasional.
Namun, paparnya, bagi sebagian masyarakat, terutama di kalangan middle income dan middle age, jaminan kesehatan nasional dari pemerintah itu belum memadai, terutama saat menghadapi ancaman penyakit kronis yang kian banyak. Fakta ini menjadi potensi pasar tersendiri bagi perusahaan asuransi, apalagi jumlah populasi penduduk di usia produktif juga besar.
“Pasar itu bisa digarap lebih serius, hal ini akan mempengaruhi pasar asuransi lebih signifikan. Kelompok pasar ini dikategorikan usia produktif, yakni antara 25 hingga 40 tahun. Ini kalau dalam grafik merupakan bagian terbesar,” kata Novita di sela-sela peluncuran MiUltimate Critical Care di Medan, Senin (14/8/2017).
Dari data yang dimiliki, kalangan asuransi, termasuk Manulife, peningkatan kepercayaan terhadap asuransi makin besar, seiring kenaikan klaim untuk penyakit kritis meningkat 16,67% selama periode 2010 hingga 2016.
Di antaranya ada serangan kanker, angioplasti, stroke, gagal ginjal, penyakit stadium akhir, dan serangan jantung.
Menyikapi pasar dan tantangan masyarakat belakangan ini, paparnya, ada banyak tawaran di pasar asuransi.
Menurut Novita dan Sales Director Manulife Divisi Medan Emma Gunawan, mereka pun berani memasang masa pembayaran premi selama 5 tahun saja untuk masa tanggungan 20 tahun.
“Jangan tanyakan banding nilainya antara pertumbuhan asset dengan nilai jaminan. Tapi, kita tentunya sudah melihat dan selektif juga menyasar pasar,” pasar tutup Emma.
Novita menambahkan, untuk produk yang baru dikemas ini, Manulife menargetkan bisa mengaet 5% - 10% dari pasar sejenis.