Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Momen pertemuan dan jabat tangan antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dibanjiri pujian. Apalagi selama ini publik menilai kedua tokoh tersebut tidak harmonis.
"Kami bahagia mereka rukun, kan sudah lama ada rumor tidak harmonis, sekarang sudah salaman, bagus," ujar Wasekjen PKS Mardani Ali Sera saat dihubungi, Jumat (18/8).
Namun, PKS mengingatkan bila keharmonisan antara Presiden RI ke-5 dan Presiden RI ke-6 itu tidak dapat dilihat dari hanya dari sekedar salaman saja. Ada hal yang lebih penting, yaitu bagaimana para mereka dapat menunjukan etika berbangsa dan bernegara yang dewasa.
"Tapi suasana harmonis itu tidak hanya tercermin dari salaman, tapi bagaimana para pemimpin dapat menunjukan etika berbangsa dan bernegara yang dewasa," kata Mardani.
Dewasa yang dimaksud oleh Mardani adalah boleh berbeda pendapat namun hubungan kekeluargaan dan persaudaraan tetap terjaga. Mardani menganggap saling melempar pujian atau kritik tetap perlu dilakukan antara SBY dan Megawati.
"Artinya boleh saja besok berbeda pendapat, tapi tetap menunjukkan kita bersaudara. Bagus kalau saling memuji tapi tetap saling mengkritik," tuturnya.
Lantas apa arti pertemuan dan jabat tangan antara SBY dan Megawati menurut Mardani?
"Bisa jadi tanda rekonsiliasi maupun koalisi. Tapi masih sangat awal untuk menentukan arahnya," jawab Mardani.
(dtc)