Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Bordir Tasikmalaya adalah salah satu kerajinan yang dipamerkan di karya kreatif Indonesia (KKI) 2017. Bordir ini memiliki ciri khas warna-warna cerah dengan motif bunga.
Adalah Eva Dawalul, pengrajin bordir asal Tasikmalaya kini meraup omzet hingga Rp 60 juta per bulan. Dia memproduksi blazer, kebaya hingga tas wanita. Harga yang dibanderol mulai dari Rp 900.000 sampai Rp 2,2 juta.
"Tergantung dari motif dan tingkat kesulitan bordirnya," kata Eva saat ditemui di pameran karya kreatif Indonesia (KKI) 2017 di Jakarta Convention Center, Jumat (18/8/2017).
Dia menceritakan awal mula bisnis di bidang pakaian pada 2004. Namun kala itu dia harus menerima kenyataan bisnisnya tak berjalan mulus.
Saat itu Eva masih memproduksi mukena dan kemudian dijual ke pasar Tanah Abang dan Thamrin City.
"Saya usaha pertama kali di sana, sampai akhirnya saya tertipu. Orang bayar pesanan ke saya pakai giro tapi kosong," kenang Eva.
Dia menceritakan itu adalah masa-masa terberat dalam bisnis yang dijalaninya.
"Kejadian itu membuat saya kehilangan omzet, dan toko-toko saya jual, untuk menutupi utang," terang Eva.
Setelah tertipu, dia bangkit dan mulai menerima pesanan jahit pakaian dari tetangga. Mulai dari situlah, karya Eva mulai dikenal masyarakat.
"Setelah penipuan itu, saya mulai terima jahit untuk pesanan tetangga dan warga lokal di Tasik, makin dikenal dari situ ya orang mulai tahu bagaimana desain dan jahitan saya," tutur Eva.
Mulai 2015 bisnis bordir Eva mulai menggeliat. Saat itu, salah satu istri dari pegawai Bank Indonesia (BI) meminta Eva menjahit pakaian.
"Mereka cocok dan suka dengan jahitan saya, sampai akhirnya saya dikenalkan dengan BI. Tapi selain BI juga ada Bank Mandiri, BCA yang memesan bordir untuk acara-acara tertentu seperti untuk dres scode," jelas Eva.
Eva mengatakan, dengan itulah dia diajak bergabung di mitra binaan BI di klaster bagian pakaian. Tahun ini Eva nilai sebagai masa keemasan untuk bordirnya.
Dia diminta untuk mengisi pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2017.
"Setelah IFW itu karya saya makin dikenal. Makin banyak orang yang memesan bordiran. Di even 5 hari saja omzet mencapai Rp 30 juta," kata Eva. (dtf)