Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. KONI dan KOI dinilai berperan terhadap hasil buruk Indonesia di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Dua lembaga olahraga Tanah Air itu diminta solid.
Indonesia gagal memenuhi target memperbaiki peringkat di SEA Games dan membawa pulang 55 keping medali emas. Dari SEA Games 2017, Indonesia hanya mampu meraih 38 emas.
Pemerhati olahraga, Tommy Apriantono, mengatakan melesetnya target itu merupakan kegagalan bersama komponen-komponen yang mengurusi olahraga di Tanah Air. Termasuk, KONI dan KOI.
KONI yang bertugas membantu pemerintah membuat kebijakan nasional, mengoordinasikan induk organisasi cabang olahraga, serta melakukan pembinaan justru gagal menentukan prioritas cabang olahraga yang dibina. Namun, bukan berarti KOI yang bertugas menjalin hubungan eksternal bisa cuci tangan.
"Jangan hanya menyalahkan Menpora. Dari pengalaman negara lain, Jepang dan Malaysia, mereka benar-benar fokus dalam melakukan pembinaan terhadap cabang olahraga Olimpiade. Bagaimana dengan KONI dan KOI?" kata Tommy, Kamis (31/8/2017).
"Kalau mau mencontoh Jepang, mereka sama sekali tidak memberikan dukungan terhadap cabang olahraga yang tidak ada di Olimpiade. Ada wadah sendiri yang menanganinya. Bukan IOC-nya," Tommy menjelaskan.
"Sebaliknya, kalau dilihat pada PON banyak sekali cabang olahraga yang tidak ada kaitannya dengan Olimpiade. KOI juga harus tegas," tutur Tommy.
Selain KOI dan KONI, Tommy menyebut kalau melesetnya hasil Indonesia di SEA Games juga dipengaruhi kurangnya dukungan dari Kementerian Keuangan dan Satlak Prima. Seluruh komponen itu diminta untuk menjalin integrasi demi hasil oke di Asian Games tahun depan. dcn