Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Puluhan mahasiswa dan pelajar menggeruduk Markas Polres Mandailing Natal (Madina), Rabu (6/9/2017). Mereka ingin menemui Kapolres Madina AKBP Martri Sonny. Namun sudah 2 jam menunggu, Kapolres tak juga datang.
Demo digelar terkait persoalan penambangan emas tanpa izin (PETI). Mahasiswa menuding ada oknum polisi yang diduga melindungi praktek tambang emas tanpa izin di Kabupaten Madina. Mereka juga mengatakan, penegakan hukum terhadap praktek PETI tersebut dianggap tebang pilih.
"Berdasarkan pantauan dan investigasi kami, ada dugaan kuat bahwa praktek PETI ini dilindungi oknum polisi. Kami melihat penegakan hukum dalam hal PETI ini tebang pilih. Kami selaku masyarakat tidak rela apabila masyarakat kami diperlakukan seperti ini. Kalau memang mau ditutup silahkan ditutup semua sampai ada legalisasi sesuai ketentuan undang-undang," teriak salah satu kordinator aksi, Basir Lubis.
Selama aksi berlangsung, beberapa kali terjadi aksi dorong antara pengunjuk rasa dengan petugas keamanan. Bahkan, pengunjuk rasa sempat menduduki jalan lintas Sumatera karena tidak dizinkan masuk ke lapangan Mapolres. Massa hanya dibolehkan di pintu masuk Mapolres untuk menyampaikan aspirasi.
Ketegangan antara pengunjuk rasa dengan personel Kepolisian juga sempat terjadi. Sebab, mahasiswa dan pelajar memaksakan diri untuk menemui Kapolres AKBP Martri Sonny. Namun, salah satu perwira yang menemui pengunjuk rasa menyebut bahwa pimpinan mereka sedang bertugas di Medan.
"Pak Kapolres sedang bertugas di Medan, beliau tidak ada di tempat. Kalau mau menyampaikan aspirasi silahkan saja, kami akan sampaikan kepada beliau. Kalau berkenan kami minta perwakilan untuk diskusi dengan pak Waka (Wakapolres)" sebut AKP Eddy yang menerima pengunjuk rasa.
Perdebatan pun terjadi. Pengunjuk rasa tidak mau menerima alasan tersebut, dan mereka meminta kepada pihak kepolisian agar menunjukkan surat tugas Kapolres Madina sedang tugas di luar daerah.
Tidak lama kemudian, Waka Kapolres Komisaris Polisi M Hutabarat menemui pengunjuk rasa. Di hadapan pedemo, ia membenarkan bahwa pimpinan mereka sedang berada di Medan dan mengadakan pertemuan dengan anggota DPRD Sumut.
"Semua Kapolres se Sumut termasuk pimpinan kita sedang berada di Medan, ada pertemuan dengan DPRD Sumut," ujarnya.
Mendapat penjelasan dari Wakil Kapolres Madina, pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri, dan berjanji akan kembali setelah Kapolres berada di Madina.