Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, mengaku tak ambil pusing jika masyarakat berpandangan negatif terkait langkah polisi memproses laporan Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Brigjen Aris Budiman yang merasa dicemarkan nama baiknya oleh penyidik KPK Novel Baswedan. Setyo mengatakan Polri hanya memikirkan cara bekerja sebaik mungkin.
"Kita tidak pernah berpikir masalah citra. yang penting kita berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara. Polri tidak berbuat sesuatu lalu nanti, 'Wah citra saya naik' atau 'Ah citra saya turun'," kata Setyo kepada wartawan di gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/9/2017).
Setyo menekankan langkah penyidik menindaklanjuti laporan Aris Budiman hingga menaikkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan, didasari sikap profesional. Setyo menuturkan Aris, secara pribadi, memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum saat merasa dirugikan seseorang, yang diduga melakukan tindak pidana.
"Kami bekerja seprofesional mungkin. Saya ingatkan bahwa Brigjen Aris, dia mempunyai hak juga yang harus kita hormati. Beliau mempunyai hak secara pribadi," ujar Setyo.
Setyo berharap masyarakat berpandangan masalah Aris dan Novel bersifat antarpribadi dan tidak mengaitkan ke masalah antarlembaga KPK-Polri, meski Aris berstatus perwira tinggi aktif Polri yang sedang ditugaskan di KPK.
"Kita mengharapkan adanya keseimbangan hubungan antara lembaga dan hak pribadi itu harus dihormati," tutur Setyo.
Novel sebelumnya dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Brigjen Aris Budiman. Jenderal bintang satu itu melaporkan Novel pada 13 Agustus 2017 atas dugaan pencemaran nama baik dengan sangkaan Pasal 27 ayat 3 UU ITE karena menerima e-mail dari Novel.
"Intinya bahwa dari surat itu, media e-mail itu menyatakan Dirdik KPK diragukan integritasnya sebagai direktur. Kedua, Dirdik KPK adalah direktur terburuk sepanjang adanya KPK," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat ditanyai perihal isi email Novel kepada Aris, Kamis (31/8). (dtc)