Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dumai. Sinar Mas Agribusiness and Food yang beroperasi di bawah Golden Agri-Resources Ltd (GAR) menggandeng Cepsa, perusahaan energi terpadu dan terkemuka yang berpusat di Madrid, Spanyol, membangun investasi berupa pabrik senilai 300 juta (Rp 4,77 triliun) di Dumai, Provinsi Riau.
Communications Team Sinar Mas Agribusiness and Food, Deborah Noviyanthi dalam surat elektronik yang diterima medanbisnisdaily.com, Kamis (14/9/2017) malam, mengungkapkan, Cepsa dikenal sebagai pemimpin di dunia dalam produksi alkilbenzena linier (LAB) yang digunakan untuk membuat deterjen berbahan dasar organik yang dapat terurai (biodegradable).
Kata Deborah, perusahaan patungan yang dinamakan Sinar Mas Cepsa itu akan memproduksi alkohol lemak (fatty alcohol) dan asam lemak (fatty acid) dari minyak inti sawit yang berkelanjutan.
"Bahan baku berbasis nabati tersebut digunakan untuk membuat produk kebersihan, kosmetik, pembersih rumahtangga, dan lainnya. Ini untuk memenuhi pangsa pasar Asia, Eropa Timur, dan Eropa Barat," kata Deborah.
Deborah menjelaskan, pabrik yang dibangun selama dua tahun itu diresmikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, dihadiri oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness and Food, Franky O Widjaja, dan CEO Cepsa Pedro Miro.
Menurut Deborah, pabrik di Dumai memiliki kapasitas produksi tahunan 160.000 metrik ton alkohol lemak per tahun. Penjualan alkohol lemak berbasis nabati kian diminati sebagai bahan baku untuk produk perawatan pribadi dan deterjen cair.
Fokus utama penjualan dari pabrik di Dumai," kata Deborah.
Pabrik ini secara langsung memberikan lapangan pekerjaan bagi 300 tenaga kerja Indonesia.
"Selain itu, pabrik ini juga akan mendukung pertumbuhan industri bahan kimia di Indonesia melalui transfer pengetahuan serta penerapan teknologi terdepan dalam memproduksi alkohol lemak dari bahan baku nabati yang berkelanjutan," kata Deborah.
Pabrik di Dumai itu sepenuhnya telah beroperasi secara mandiri, mampu menghasilkan listrik sendiri, mengolah limbah dan mengelola logistiknya sendiri.
Selain itu, kata Deborah, pabrik itu memiliki lokasi yang strategis, bersebelahan dengan kilang minyak Lubuk Gaung milik Sinar Mas Agribusiness and Food yang memasok minyak inti sawit untuk pabrik tersebut.
"Kilang minyak Lubuk Gaung telah memperoleh sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan dapat ditelusuri asal bahan bakunya," terang Deborah.