Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily- Tanah Karo. Aktivis sosial Kabupaten Karo, Andre Perangin - angin menilai kinerja Pemerintah Kabupaten Karo dalam menangani pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung bagaikan kerbau, yang harus dicambuk dulu baru bekerja.
"Lihat saja, kemarin pengungsi harus berdemo dulu baru dibuatkan solusi. Nah, ini setelah ada yang mati karena penggunaan truk bak terbuka untuk anak - anak, baru kenderaanya diganti. Atau hati nurani petingi - petinggi kabupaten ini memang sudah mati mungkin," kesal Andre kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (19/9/2017).
Disampaikan lebih lanjut, keseriusan pemerintah dalam penanganan bencana Sinabung kiranya jangan setengah hati. Jangan hanya memikirkan diri sendiri.
“Biar bagaimanapun tragedi naas ini sudah terjadi. Mudah - mudahan tidak ada lagi kejadian yang sama ke depannya,” ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo mengaku kekurangan armada transportasi, sehingga menggunakan truk bak terbuka yang identik dengan truk pengangkut sampah untuk operasional antar jemput anak sekolah korban erupsi Sinabung.
Hal itu disampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karo, Natanail Perangin – angin.
Ia menjelaskan, pihaknya memberdayakan sejumlah armada untuk transportasi anak sekolah di enam titik posko pengungsian. Yakni, 2 unit truk serbaguna BNPB, 1 unit dumptruk, 1 unit pick - up hi lux, 2 unit kenderaan bantuan Alfamart dan 3 unit mobil penumpang milik masyarakat yang disewa.
Seluruh kendaraan tersebut digunakan untuk operasional di enam titik pengungsian, yaitu, Posko Losd Desa Korpri, Gedung KNPI Kabanjahe, GBKP Simapang Enam, Posko Terung Peren, GBKP Simpang Empat dan Posko Jeraya.
"Setiap harinya kendaraan tersebut digunakan untuk mengangkut dari enam titik posko tersebut. Terkadang kita lihat situasi, bisa juga dipakai untuk operasional dua titik posko lain yang tidak disebutkan di atas,"papar Natanail.
Pasca tragedi terbaliknya truk pengangkut anak sekolah yang menewaskan 1 orang dan 33 luka berat dan ringan, lanjutnya, pihaknya tidak akan menggunakan lagi truk bak terbuka. Melainkan, sudah ada bantuan bus dari Dishub Kabupaten Karo sebanyak 2 unit dan dari bagian umum Pemkab Karo 2 unit.
Terkait adanya tudingan masyarakat yang menyebut 2 unit mobil bantuan Alfamart yang digunakan oknum Dinsos Kabupaten Karo untuk kepentingan pribadi, Natanail membantah hal tersebut.
"Itu tidak benar. mobil tersebut sehari - harinya sudah kita gunakan untuk transportasi korban sinabung," bantahnya.
Ke depannya, lanjut Natanail, pihaknya akan membuat mekanisme penanganan dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Kalau memang memungkinkan, akan diberikan saja ongkos bagi anak - anak korban Sinabung yang bersekolah.
Di samping itu, pihaknya juga sudah mengagendakan terkait pemberian sewa lahan dan rumah bagi para pengungsi yang masih bertahan di kamp penampungan pada bulan November, menunggu dana dikucurkan dari BNPB.