Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Semarang. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau kepada para nelayan di Jawa Tengah agar tidak berunjukrasa soal pelarangan cantrang. Susi menegaskan langkah pemerintah bukan untuk mempersulit nelayan.
"Jangan mau diperalat untuk demo cantrang. Tidak ada gunanya, kalau ikan habis yang rugi sampean. Jadi saya mohon, pemerintah itu bukan mau mempersulit nelayan," kata Susi, Rabu (20/9).
Hal itu diungkapkan Susi saat sambutan pada acara pemberian bantuan alat tangkap ikan ramah lingkungan di Kantor Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Kota Semarang.
Canda juga sempat dilontarkan Susi terkait dirinya yang dimintai tolong nelayan yang terlibat masalah ataupun nelayan yang kurang modal. Susi mengaku selalu memberikan bantuan. Namun ternyata tetap ada saja yang gencar demo soal cantrang.
"Nek butuh bantuan, ibu (saya), ditangkap polisi minta advokasi ke ibu, kurang modal, ibu, suruh berhenti cantrang, ibu didemo," tuturnya.
Selaku menteri, Susi juga sudah membuat edaran agar kapal nelayan di bawah 10 GT tidak perlu repot mengurus izin, syaratnya tentu saja tanpa menggunakan cantrang sebagai alat tangkap ikan.
"Pemerintah itu sayang, semua sayang nelayan karena pemerintah ingin bangun industri kemaritiman. Kita perlu nelayan sehat, kuat dan modalnya ada, dibantu fasilitas pemerintah," tegasnya.
Susi juga menjelaskan, selama ini penggunaan cantrang sangat merugikan karena ikan-ikan kecil ikut terangkut. Hal itu tentu mengganggu rantai makanan sehingga ikan-ikan besar tidak mau datang.
"Kita harus memastikan laut ada banyak ikannya. Terus demi masa depan kita, bukan sekarang saja. Kalau laut tidak dijaga, ikan habis, sampeyan mau kerja apa," pungkas Susi.
Pelarangan cantrang juga didampingi pemberian bantuan alat tangkap ikan ramah lingkungan. Target penyelesaian penyerahan bantuan kepada 7.250 nelayan sampai 31 Desember 2017 dan kini sudah berproses 30%. (dtc)