Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily - Medan. Sampai dengan pertengahan September 2017, realiasi produksi bibit pisang barangan hasil kultur jaringan yang diproduksi UPTD Benih Induk Hortikultura (BIH) Gedung Johor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura sudah mencapai 5.500 batang.
"Target kami untuk tahun 2017 ini, produksi bibit pisang barangan hasil kultur jaringan sebanyak 7.500 batang dan pisang kepok 3.500 batang, sehingga total seluruhnya berkisar 11.000 batang," kata Kepala UPTD BIH Gedung Johor Baharuddin Siregar kepada MedanBisnis, Rabu (27/9/2017) di Medan.
Menurut Bahruddin, untuk pisang kepok saat ini sedang dalam proses perbanyakan dan masih dalam laboratorium kultur jaringan.
"Kita targetkan dalam waktu dekat ini semuanya sudah menjadi bibit siap tanam," kata Bahruddin.
Untuk bibit pisang barangan sendiri, kata dia, permintaannya cukup banyak, mulai dari petani di Medan, Deliserdang, Karo dan sebagian ke Palembang.
"Dari 5.500 batang bibit pisang barangan yang siap tanam, sudah terjual 3.500 batang dengan harga jual Rp 10.000 per bibit. Tetapi tidak semua bibit kami jual, sebagian kami berikan ke petani untuk mereka kembangkan. Petani yang sudah kami bantu bibit pisang barangan ada sebanyak 600 bibit untuk petani di Deliserdang," jelasnya.
Dikatakannya, beberapa keunggulan bibit yang diproduksi dari hasil kultur jaringan, yakni lebih tahan terhadap serangan penyakit. Untuk pisang, lebih tahan terhadap serangan layu fusarium, ukuran sisiran pisang mulai dari sisiran paling atas sampai sisiran paling bawah sama besarnya, berbuah lebih cepat.
Kalau bibit yang ditanam dari hasil kultur jaringan, mulai berbuah setelah tanaman berumur delapan bulan hingga setahun atau tergantung perawatannya sedangkan dari bibit konvensionalnya, tanaman mulai berbuah setelah satu tahun ke atas.
Dikatakan Bahruddin, untuk tahun depan, BIH Gedung Johor menargetkan produksi pisang barangan hasil kultur jaringan sebanyak 30.000 bibit.
"Target kita naikkan, karena memang permintaan bibit pisang terutama pisang barangan sejauh ini cukup banyak. Karena daya tahannya terhadap serangan penyakit lebih kuat, tidak mudah terserang. Kami yakin, bibit yang kita produksi akan terserap pasar meski tidak seluruhnya, karena tupoksi kami juga memberi bantuan bibit unggul ke petani," ujar Bahruddin. (Junita Sianturi)