Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Renni Naibaho, salah satu pedagang di Pasar Siraja Oloan (SRO) Kecamatan Pangururan, Samosir memohon kepada Pemkab agar mereka tetap diizinkan berdagang di Pasar SRO.
"Kami mohon kepada pemerintah daerah, izinkan kami tetap berdagang di SRO, karena itu permintaan kami, bukan permintaan pemilik tanah, dan kami siap dibina," ucap Renni Naibaho dalam rapat dengar pendapat (RDP) di ruang rapat Komisi II DPRD Samosir, Pangururan, Selasa (3/10/2017).
Hamonangan Simbolon, perwakilan Masyarakat Peduli Pembangunan Samosir, yang selama mendampingi pedagang pasar SRO untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah daerah Kabupaten Samosir, menginginkan hal yang sama.
"Pasar SRO adalah duplikat pasar Tajur Kecamatan Pangururan. Jadi kami ingin pasar SRO tetap beroperasi. Kami tidak ingin sejarah pasar Tajur Onan lama yang sudah puluhan tahun berdiri, hilang," ungkap Hamonangan Simbolon.
Menurut mereka, setelah pedagang pasar Tajur Onan lama Pangururan direlokasi ke pasar percontohan Onan Baru Pangururan tahun lalu, sekitar 40 orang pedagang Pasar Tajur, kini berdagang di SRO.
Menanggapi keinginan para pedagang yang hadir pada RDP digelar, Ketua Komisi II Nasib Simbolon didampingi anggota komisi, Hendrik Naibaho, Rosinta Sitanggang, Bolusson Pasaribu, dan Junjungan Situmorang menyampaikan, sebenarnya komisi II mendukung tetap ada onan atau pasar di Pangururan.
"Sebenarnya, kita juga ingin dan mendukung ada pasar di Pangururan, namun tetap ada kajian. Dan menunggu ada keputusan yang tetap, mohon pak asisten sampaikan kepada bapak bupati, agar mobil Satpol PP tidak lagi menghadang jalan masuk ke Pasar SRO," kata Nasib Simbolon.
Mewakili pemerintah Kabupaten Samosir, Asisten Tata praja Mangihut Situmeang mengatakan, pemerintah selalu melakukan pendekatan persuasif kepada para pedagang untuk mencari solusi terbaik menyelesaikan persoalan SRO.
"Hingga saat ini, tidak ada perintah untuk melakukan pembongkaran paksa sebelum ada pembicaraan dengan DPRD. Dan kita selalu melakukan pendekatan persuasif kepada para pedagang mencari solusi yang terbaik," jelas Mangihut.
RDP berlangsung yang dihadiri puluhan pedagang SRO yang menginginkan tetap ada pasar di kelurahan Pangururan, belum menghasilkan keputusan. RDP akan dilanjutkan kembali, setelah Komisi II melakukan pembahasan dengan pemerintah Kabupaten Samosir melalui dinas terkait.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Samosir Nasib Simbolon (kiri) menyambangi ibu-ibu pedagang SRO usai RDP digelar seraya meminta untuk bersabar.