Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, menjelaskan sampai saat ini Indonesia masih membuka lebar keran impor jeruk kini dari Pakistan. Jeruk jenis kino yang masuk ke Indonesia itu selama ini dibebaskan dari bea masuk.
"Jeruk kami buka besar-besar dari Pakistan. Alasannya, karena perdagangan kita dengan mereka surplusnya besar, kedua karena diancam (Pakistan), kalau enggak dibuka, CPO kita enggak masuk. Kalau CPO terganggu, neraca kita terganggu," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Rakornas Kadin, Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Seperti diketahui, dalam perjanjian Prefential Trade Agreement (PTA), Indonesia membebaskan bea masuk untuk jeruk kino asal Pakistan. Sebaliknya, negara tersebut juga tidak mengenakan bea masuk atas produk CPO Indonesia.
Menurutnya, meski dibuka lebar, jeruk asal Pakistan tidak akan berpengaruh banyak pada jeruk lokal. Jeruk lokal, kata dia, masih lebih enak ketimbang jeruk kino sehingga dirinya tak risau masuknya jeruk kino tak merugikan petani.
"Jeruknya Pakistan asam rasanya. Enggak takut (banjiri pasar), tapi kalau (impor) jeruk mandarin, jangan lagi," ungkap Enggar.
Di depan para pengusaha yang tergabung dalam Kadin tersebut, Enggar meminta para pengusaha mulai menanggalkan buah impor sebagai panganan di perusahaannya.
"Saya enggak ada lagi di kantor buah impor. Sekarang isinya kacang rebus, pisang rebus. Selain saya suka itu, itu juga karena produksi sendiri. Makanya pengusaha, tolong di kantor jangan sajikan buah impor," tandasnya. (dtf)