Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurunkan target proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) di 2019. Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7, 9, dan 10 di Desa Terate, Serang, Banten.
Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan, penyesuaian target tersebut dengan alasan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak mencapai 7%. Hal ini juga disebabkan pelemahan ekonomi global yang juga berimbas ke Indonesia.
"Kita sadari betul pertumbuhan ekonomi dunia tidak sebaik yang kita harapkan sejak 2015 biarpun sekarang makin membaik. Pertumbuhan ekonomi kita salah satu tertinggi di dunia," kata Rini dalam bincang santai di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (5/10/2017).
Sehingga perlu dilakukan penyesuaian target 35.000 MW, pasalnya jika target tersebut tetap dikejar maka ada kemungkinan tak tercapai
"Perlu melakukan adjustment, program jalan tapi bicarakan timing," tutur Rini.
Rini menambahkan, penyesuaian dilakukan agar tidak membebani PLN di kemudian hari.
"Inilah yang kita adjust jangan sampai bahwa PLN terbebani dengan tiba-tiba pembangunan banyak (tapi) pertumbuhan demand enggak setinggi yg kita harapkan," kata Rini.
Saat meresmikan proyek PLTU Jawa 7, 9, dan 10, Presiden Jokowi menegaskan akan menyesuaikan proyek listrik dengan kemampuan PLN. Menurut Jokowi, target listrik 35.000 MW dibuat dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 7% per tahun. Namun saat ini realisasinya hanya di kisaran 5%. Sehingga target 35.000 MW hingga 2019 harus disesuaikan.
"Begini lho, dulu hitungan kita kan sesuai dengan pertumbuhan ekonomi. Ini tentu saja PLN itu kalau nanti kalau terlalu over juga, bayar apanya, cicilannya juga berat. Oleh karena itu disesuaikan anunya, kebutuhannya disesuaikan, dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi yang ada," tutur Jokowi saat meresmikan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7, 9, dan 10 di Desa Terate, Serang, Banten, Kamis (5/10/2017).dtc