Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menegaskan bahwa karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) bukanlah pengemudi melainkan karyawan support atau karyawan pendukung.
CEO Express Transindo Utama, Benny Setiawan mengatakan, ternyata sampai dengan kuartal III-2017 yang berakhir pada 30 September, sudah ada 400 karyawan support yang sudah terkena PHK. Hal itu dalam rangka efisiensi dan penyesuaian jumlah karyawan.
"Total pengurangan sampai kuartal III tahun 400 orang. Tapi sudah stop, kita sudah dapat zona yang ideal," tuturnya di Kantor Pusat Express Group, Jakarta, Jumat (6/10).
Benny menambahkan pengurangan karyawan tersebut seiring dengan rencana perampingan SDM di 29 pool milik persahaan. Dulu katanya setiap 1 pool ada 55 karyawan sementara saat ini dipangkas menjadi sekitar 25-30 orang.
"Ini kan sekarang teknologi sudah maju, efisiensi menjadi keharusan. Misalnya dulu call center ada ratusan tapi sekarang order enggak pakai telpon pakai aplikasi. Jadi buat apa banyak orang di call center. Itu contoh kecil," tuturnya.
Selain mengurangi jumlah pegawai di call center, Express juga mengurangi jumlah karyawannya yang ada di bengkel. Hal itu juga seiring dengan pengurangan jumlah bengkel dari 27 bengkel menjadi hanya 5 saja.
"Dulu hampir setiap pool ada bengkel. Sekarang konsolidasi jadi buat bengkel yang besar agar bisa melayani pool di area terdekat. Kita buat besar professional dan perbaikan unit dari pada punya 27 sekarang kita tentuin jadi 5 saja," terangnya. (dtf)