Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Kawasan Industri Medan (Asperkim) Dicky mengkritik Direktur PT Kawasan Industri Medan (KIM), Doly Mulia yang menyebutkan bahwa kutipan pass masuk terhadap setiap truk yaag masuk ke KIM 2 sebagai partisipasi pemilik angkutan untuk memelihara infrastruktur, khususnya jalan.
Menurut Dicky, pernyataan demikian tidak tepat. Sebab, kata dia, semua pemilik lahan industri yang ada di KIM sudah membayar kontribusi yang saat ini besarnya Rp 234/meter2 setiap tahun.
“Jadi kurang tepat kalau pihak KIM masih melakukan kutipan kepada angkutan untuk memelihara infrastruktur,” kritiknya ketika dihubungi medanbsnisdaily.com, tadi malam.
Dicky menyarankan, jika dana kontribusi yang disetorkan pemilik lahan di KIM tidak memadai lagi, maka sebaiknya pihak KIM menaikkan kontribusi tersebut.
“Memang kontribusi tersebut terakhir kali naik sekitar tahun 2012,” katanya.
Menurut Dicky, penyesuaian kontribusi pemilik lahan jangan terlalu lama dilakukan agar kelak penaikannya tidak memberatkan pelaku usaha.
“Kalau penaikannya besar, bakal menimbulkan resistensi,” katanya.
Sebelumnya, Kepada MedanBisnis, Doly Mulia menolak keinginan Asperkim, Organda Sumut dan Angsuspel Belawan untuk menghentikan pengutipan pass masuk kepada setiap truk ke KIM 2.
Menuruntya, kutipan dana pass masuk itu merupakan kontribusi (partisipasi) pengguna jalan untuk ikut memelihara infrastruktur jalan di kawasan itu.
Menurut Doly, jika pengusaha angkutan dan para tenant di KIM menolak kutipan pas masuk tersebut, maka harus dicarikan alternatif terbaik sebagai dasar mengutip sumbangan untuk memperbaiki (memelihara) kerusakan jalan.
“Jadi harus dicari alternatif terbaik agar kendaraan yang berkontribusi terhadap kerusakan jalan bisa ikut memelihara (jalan yang rusak),” kata Doly, Rabu (4/10/2017).