Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Malang. Munculnya Khofifah Indar Parawansa maju Pilgub Jatim dipandang PDIP sebagai peta politik baru. Sehingga komunikasi membangun koalisi berjalan dinamis.
"Ada peta politik baru, dengan hadirnya Ibu Khofifah. Makanya komunikasi ada yang berjalan matang, dan ada juga yang dinamis," terang Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari di Kantor DPC PDIP Kabupaten Malang, Kepanjen, Rabu (11/10/2017).
Menurut Untari, PDIP hanya memiliki 19 kursi di DPRD Jatim sehingga tidak cukup untuk mengusung pasangan calon bila tak berkoalisi. Untuk itu kerja sama intens sudah dilakukan bersama PKB, baik oleh pengurus wilayah Jawa Timur hingga DPP.
"Kita hanya 19 kursi, PKB 20 kursi. Jika PKB gubernur, kami mohon untuk bisa wakilnya," tegas Plh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang ini.
Karenanya, PDIP berharap rekomendasi dikeluarkan PKB akan sama dengan rekomendasi DPP yang dikeluarkan pada 15 Oktober 2017 nanti. "Kami harapkan rekomendasi PKB dan PDIP nanti sama," ujar Untari.
Dia menyebut, PDIP sejak awal bukan hanya mempertimbangkan Khofifah maju sebagai Cagub Jatim. Namun, semua figur yang memiliki peluang untuk maju sebagai calon.
"Semua kita pertimbangkan, tidak hanya Ibu Khofifah. Hanya saja komunikasi dengan parpol lain ada yang berjalan dinamis, setelah ada peta politik baru dengan hadirnya Ibu Khofifah," sebut Untari.
Sejumlah parpol telah mengisyaratkan dukungannya kepada Khofifah maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur. Seperti NasDem dan Golkar. (dtc)