Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Manila. Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebut Rusia akan memberikan 5 ribu senapan serbu Kalashnikov. Hal ini diyakini sebagai pengiriman senjata pertama dari Rusia kepada Filipina, yang notabene masih sekutu Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir AFP, Kamis (12/10), Duterte menyebut kiriman senjata itu akan segera tiba dengan kapal. Duterte baru saja mengunjungi Moskow pada Mei lalu.
Kunjungan ke Moskow itu merupakan bagian dari upaya Filipina menjauhkan diri dari AS, sekutunya. Selama ini AS menjadi penyuplai senjata utama untuk Filipina, bekas koloninya.
"Sebagai bagian dari apa yang saya dapatkan dari Rusia ketika kita berada di sana selama nyaris 24 jam, kita akan mendapatkan Kalashnikov," ujar Duterte dalam pertemuan dengan tentara dan polisi Filipina di dekat ibu kota Manila.
Kedutaan Besar Rusia menolak mengomentari pernyataan Duterte. Tidak disebutkan lebih lanjut oleh Duterte, soal jenis senapan yang dikirimkan dari Rusia ke Filipina.
"Sejauh yang bisa saya ingat, Rusia tidak pernah mengirim suplai perlengkapan dan material militer dalam bentuk apapun di masa lalu," ucap juru bicara Departemen Pertahanan Filipina, Arsenio Andolong, kepada AFP.
Duterte yang menjabat Presiden Filipina sejak tahun lalu ini, mengguncang aliansi Filipina dengan AS yang sudah terjalin selama 70 tahun terakhir. Sedikit menjauh dari AS, Duterte mengambil langkah-langkah untuk memperkuat hubungan dengan China dan Rusia.
Presiden yang dikenal keras ini berusaha mencari sumber suplai senjata dari negara lain, setelah sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat (AS) memblokir penjualan 26 ribu senapan jenis M4 untuk Filipina. Pembekuan penjualan senjata itu diputuskan di tengah kekhawatiran AS, bahwa senjata-senjata itu akan digunakan oleh para polisi yang dituding melanggar HAM dalam operasi memerangi narkoba yang digaungkan Duterte.
Selain Rusia, Filipina juga mendapati suplai senjata dari China. Tahun ini, otoritas China menyumbangkan 6 ribu pucuk senapan dan ribuan butir amunisi untuk Filipina. Semua diberikan secara gratis. (dtc)