Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pidie. Kawanan gajah liar terus merusak perkebunan milik masyarakat Babah Jurong Lala, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie. Padahal, petani sudah mencoba mengusir gajah liar tersebut dengan mengunakan marcon berulang kali, tapi gajah tersebut tetap datang dan merusak tanaman milik warga.
Hal itu diungkapkan Nazaruddin, seorang petani kebun Babah Jurong Lala yang kebunnya juga dirusak oleh puluhan gajah tersebut, Sabtu (14/10/2017). “Akibatnya warga harus mengalami kerugian akibat kebunya rusak dan tanaman tidak bisa dipanen lagi,”terangnya.
Ia menyebutkan, konflik gajah ini sudah berlangsung lama, bahkan berbagai macam cara sudah dilakukan untuk menghalaunya kawanan gajah yang berjulah sekitar 25 ekor tersebut.
Selain merusak kebun, jelasnya, gajah liar juga merobohkan gebuk - gebuk tempat istirahat para petani. Petani setempat sudah trauma dan merasa takut, sehingga tidak berani lagi untuk ke kebun. Padahal, pendapatan mereka setiap hari dari hasil kebun mencapai Rp 100.000-Rp 200.000.
“Kami sudah trauma dengan gajah. Jika kami paksa untuk berkebun maka harus berhadapan dengan kawanan gajah,”ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah kabupaten maupun provinsi, untuk mencari solusi yang tepat agar kawanan gajah liar yang mengganggu kebun warga benar – benar diusir.
Meskipun sebelumnya, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sudah berupaya mengusur kawanan gajah tersebut, namun hal itu tidak membuahkan hasil dan kawanan gajah itu masih menganggu kebun warga.