Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bogor. Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) kembali menggelar Lomba Burung Berkicau tingkat nasional yang diikuti 3.000 peserta berasal dari
berbagai daerah, Minggu.
Ada sekitar 66 kategori lomba yang diselenggarakan, seperti begantang, kenari, love bird dan masih banyak lainnya. Lomba tersebut memperbutkan hadiah jutaan rupiah dan tropi Lomba Burung Berkicau Kota Hujan ke II.
Kepala Seksi Pengamanan dan Operasi Pusdikzi Mayor CZJ Vipbrian menyebutkan lomba tersebut dalam rangka peringatan HUT ke-72 TNI dan juga Zeni TNI
AD.
"Ini ketiga kalinya Pusdikzi menyelenggarakan Lomba Burung Berkicau, setiap tahun pesertanya terus meningkat, tahun lalu 2.500 orang, sekarang mencapai
3.000 orang bahkan lebih," katanya.
Menurutnya pelaksanaan lomba burung berkicau sebagai salah satu upaya TNI mendekatkan diri dengan masyarakat. Menghilangkan kesan kaku dan keras di
lingkungan angkatan bersenjata Indonesia tersebut.
"Hal ini sesuai dengan teman HUT ke-72 TNI yakni "Bersama Rakyat TNI Kuat". Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan
tentara, hingga terbangun kedekatan, sehingga tidak ada benturan," katanya.
Selain itu, lomba tersebut juga dalam rangka upaya pelestarian lingkungan terutama burung sebagai satwa Indonesia. Lomba Burung Berkicau juga diminti oleh masyarakat Indonesia yang selalu dilombakan setiap tahunnya.
Lomba Burung Berkicau Pusdikzi juga dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang secara khusus melihat langsung pelaksanaan lomba yang tidak hanya
diikuti warga Bogor, tetapi luar seperti Jakarta, Aceh bahkan Kalimantan.
Menurut Jepi Wahyudi peserta lomba dari komunitas Kicau Chanary Cisehat (KCC) Bogor, kesenangan mengikuti lomba karena hobi, dan juga menjadi ajang
silaturahmi antara sesama pencinta burung di Indonesia.
Selain itu untuk menguji kemampuan para burung dalam berkompetisi setelah dilatih sekian lama oleh pemiliknya, sehingga ada rasa kesenangan tertentu saat
mengikiti lomba tersebut.
"Karena melatih burung untuk bernyanyi (berkicau) tidak gampang, perlu dibangun kedekatan antara pemiliknya, sehingga ketika dilombakan, mereka sudah
terlatih," katanya.
Kebanyakan dari para peserta sudah mengikuti berbagai lomba burung berkicau baik di level regional, hingga nasional. Seperti tim KCC pernah mengikuti lomba di wilayah Yogyakarta.
"Rencananya akan ada lomba burung berkicau piala presiden, kami akan ikut," katanya.
Selain lomba, juga ada lapak UKM yang menjual aneka perlengkapan bagi pencinta burung, seperti sangkar, kandang, pakan, dan berbagai perlengkapan yang diperlukan para pencinta burung, hingga jajanan. (ant)