Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pemerintah sedang menggodok aturan pajak bagi transaksi e-commerce. Merespons hal ini, CEO Tokopedia, William Tanujaya, meminta aturan pajak tersebut tidak mematikan pelaku e-commerce.
"Kami berharap ada komunikasi antara pajak dengan pelaku industri sehingga ditemukan rumusan pajak yang tepat sasaran dan tidak membunuh pelaku industri," kata Wiliam di Jakarta, Senin (16/10/2017).
Menurutnya, skema pajak yang tidak tepat bisa mengancam industri e-commerce dalam negeri. Pemerintah diharapkan bisa adil untuk menyasar pajak bagi pebisnis di sosial media.
"Kalau perlakuan pajak tidak adil tentu potensi (mengancam) tersebut terjadi. Misalnya ada pajak baru, bukan pajak lama yang dilakukan hanya pada market place, padahal ada sosial media yang selama 8 tahun ini investasi besar untuk memformalkan transaksi-transaksi yang tidak formal. Nah ini hal-hal yang harus berhati-hati, harus ada dialog antara regulator dan pemain industri yang model bisnisnya beragam," jelasnya.
Wiliam juga mengatakan, telah berkomunikasi dengan asosiasi e-commerce dalam membahas persoalan ini. Dia menambahkan, tidak meminta perlakuan khusus kepada regulator terkait aturan pajak yang akan diterapkan, dirinya hanya meminta agar skema yang dibuat nantinya dapat bisa diterima semua pihak.
"Kami belum tahu seperti apa (skema pajaknya). Kami tidak minta perlakuan khusus, kami share ketentuan setiap penjual juga harus menaati aturan pajak seperti yang berlaku. Tapi (Pertumbuhan e-commerce) tergantung aturan pajaknya seperti apa," pungkas William. (dtc)