Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Sebagai salah satu bagian dari program tol laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengoperasikan 6 kapal ternak khusus untuk angkutan sapi. Sejauh ini, sudah ada 1 kapal ternak yang mengangkut sapi dari Kupang, NTT, tujuan Jakarta dengan kapasitas 500 ekor.
Kepala Subdit Angkutan Laut Dalam Negeri Kemenhub, Capt Wisnu Handoko, mengungkapkan anggaran subsidi operasional kapal ternak cukup. Tahun depan dengan 6 armada kapal, subsidi yang digelontorkan mencapai Rp 78 miliar atau Rp 13 miliar per satu kapal.
"Kita mulai dengan kapal ternak November 2015 untuk satu voyage (perjalanan) Rp 880 juta. Tahun 2016 subsidinya Rp 14,7 miliar untuk satu kapal, kemudian tahun 2017 itu satu kapal setahun Rp 20,9 miliar. Kalau total 6 kapal dioperasikan tahun 2018, itu Rp 78 miliar," kata Wisnu di Hotel Redtop, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Angka subsidi tersebut cukup besar. Namun, subsidi tersebut sebagai perintis, sehingga diharapkan nantinya bisa memicu pelaku usaha swasta menjalankan bisnis kapal khusus angkutan ternak.
"Ini subsidi yang cukup besar, hampir mirip dengan (subsidi) satu kapal tol laut yang setahun Rp 23 miliar- Rp 24 miliar. Itu total subsidi yang digelontorkan," ungkap Wisnu.
Saat ini, satu kapal ternak yang beroperasi melayani trayek Kupang ke Tanjung Priok yang bolak-balik dalam waktu 2 minggu. 5 kapal ternak lainnya di tahun depan akan membawa sapi dari Pelabuhan Waingapu-Jakarta, Kupang-Bengkulu, Bima-Balikpapan, Celukan Bawang (Bali)-Jakarta, dan Pasean (Madura)-Makassar.
Lanjut dia, rencananya ada 3 kapal ternak yang operatornya diserahkan ke swasta, sementara 3 kapal sisanya pengelolaannya diberikan ke PT Pelni (Persero). Masing-masing kapal bisa mengangkut 500 ekor sapi.
"Ada 3 nanti buat swasta, sudah dilelang. 3 lagi buat Pelni. Tujuan daerah penerima juga akan ditambah, ke Makassar satu, dan Bengkulu satu. Kalau untuk sumber sapinya, kita akan tambah satu di Madura. Sisanya buat dari NTT dan NTB," pungkas Wisnu. (dtc)