Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Pasuruan. Partai-partai politik di Kabupaten Pasuruan kalem menyikapi koalisi PKB dan PDIP di Pilgub Jatim. Sejumlah tokoh partai menyebut koalisi di tingkat Jatim tak serta merta mempengaruhi peta politik di tingkat kota dan kabupaten.
"Memang ada pengaruh formulasi (koalisi) di Pilgub ke Pilbup Pasuruan. Tapi kadang dalam Pilkada ini keinginan masyarakat tak sama dengan partai. Masyarakat lebih memilih figur," kata Ketua Golkar Kabupaten Pasuruan Udik Djanuantoro usai pertemuan dengan petinggi PDIP Kabupaten Pasuruan di kantornya, Kraton, Pasuruan, Senin (16/10/2017).
Menurut Udik, koalisi untuk Pilbup Pasuruan tak harus sama dengan koalisi di Pilgub Jatim. Apalagi, setiap partai khususnya Golkar punya kepentingan dalam Pilpres 2019.
"Nggak bisa dipaksakan juga harus sama dengan koalisi di tingkat Jatim. Kalau dipaksakan tapi kalah, gimana. Kalau dipaksakan tapi peluangnya kecil bagaimana. (Dalam Pilbup Pasuruan) kolaborasi antara Golkar dan PDIP sangat mungkin," terangnya.
Hal senada diungkapkan Ketua PDIP Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi.
"Sampai hari ini belum ada komunikasi dengan DPP menyikapi koalisi PKB dan PDIP di Jatim. Saya kira untuk Pilbup itu tergantung suara lokal. Kami diberi keleluasaan untuk berkoalisi dengan partai manapun, nggak serta merta Jatim sama dengan Pasuruan," tandasnya.
PDIP sendiri tampak sangat agresif menggalang kekuatan untuk melawan calon petahana yang diusung PKB, yakni Irsyad Yusuf. Sebelum ke Golkar, PDIP mendaftarkan kadernya ke NasDem, Gerindra dan PPP. (dtc)