Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Sejak diluncurkan di 2015, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah mengoperasikan 13 trayek kapal tol laut. Pemerintah menganggarkan Rp 447 miliar di 2018 untuk subsidi kapal-kapal besar yang singgah di daerah-daerah terpencil itu.
Namun demikian, menurut Plt Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Bay Hasani, masalah yang terjadi pada kapal tol laut saat ini adalah masih banyaknya muatan kosong, begitu kapal tol laut balik dari pelabuhan terpencil menuju Surabaya atau Jakarta.
"Sampai saat keterisian kapal (balik ke Jawa) 30-50%, tingkat keterisian itu sudah lumayan bagus," kata Bay, saat Rakernas Tol Laut di Hotel Crown, Jakarta, Selasa (17/10).
Namun demikian, pihaknya tak terlalu mempermasalahkan rendahnya keterisian kapal yang balik ke Jawa itu. Lantaran tujuan utama proyek kapal tol laut yang menuntaskan disparitas harga serta kelangkaan bahan kebutuhan pokok di daerah terpencil.
"Tujuan utamanya kan memang untuk mengatasi ketersediaan barang dan disparitas harga. Sekaligus jadi trigger daerah itu bisa kembangkan potensi dengan mengirim hasil hutan, laut, kayak garam, cumi, ikan, rumput laut. Itu juga akhirnya bisa menekan subsidi itu sendiri," terang Bay.
Eksekusi tol laut untuk stimulus pertumbuhan ekonomi itu pula, yang jadi alasan pemerintah menetapkan sebagian besar pelabuhan di Jawa, yakni Tanjung Priok di Jakarta dan Tanjung Perak di Surabaya, sebagai tempat awal pengiriman bahan kebutuhan pokok ke daerah pinggiran.
"Karena pemasaran produknya itu di Surabaya dan Jakarta, tidak dari Makassar. Selain kebutuhan banyak dari Jawa, tempat pemasaran hasil dari daerah yang dikunjungi tol laut juga ke Jawa. Kayak hasil perikanan di rute T3 itu garam dan cumi," ucap dia.
Sementara itu, Inspektur Jenderal Kemenhub, Wahju Satrio Utomo, mengungkapkan solusi masalah banyaknya muatan kosong saat kapal tol laut kembali ke Jawa ini sebetulnya lebih banyak harus dipecahkan Pemda setempat.
"Masalah sekarang kan pas arus balik. Jadi harapannya di peran Pemda, bagaimana manfaatkan fasilitas tol laut. Tahun 2018 kita akan tingkatkan trayeknya menjadi 15, dari sebelumnya 13, agar bisa perluas jangkauan tol laut. Enggak hanya dari Pelni, tapi juga dari swasta," papar Wahju.
Berikut 13 rute tol laut yang menyinggahi sebanyak 41 pelabuhan di Indonesia:
Rute T1, yaitu Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Wanci-Tanjung Perak.
Rute T2, yaitu Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Moa-Kalabahi-Tanjung Perak.
Rute T3, yaitu Tanjung Perak-Calabai (Dompu)-Maumere-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu-Sabu-Rote-Lewoleba-Larantuka-Maumere-Calabai (Dompu)-Tanjung Perak.
Rute T4, yaitu Tanjung Perak-Bau Bau-Manokwari-Bau Bau-Tanjung Perak.
Rute T5, yaitu Makassar-Tahuna-Lirung-Tahuna-Makassar.
Rute T6, yaitu Tanjung Priok-Natuna-Tanjung Priok.
Rute T7, yaitu Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Enggano-Tanjung Priok.
Rute T8, yaitu Tanjung Perak-Belang Belang-207-Sangatta-P Sebatik-Tanjung Perak.
Rute T9, yaitu Tanjung Perak-Kisar (Wonreli)-Namrole-Kisar (Wonreli)-Tanjung Perak.
Rute T10, yaitu Makassar-Tidore-Tobelo-Morotai-Maba-Pulau Gebe-Maba-Morotai-Tobelo-Tidore-Makassar.
Rute T11, yaitu Tanjung Perak-Dobo-Merauke-Dobo-Tanjung Perak.
Rute T12, yaitu Makassar-Wasior-Nabire-Serui-Biak-Serui-Nabire-Wasior-Makassar.
Rute T13, yaitu Tanjung Perak-Fakfak-Kaimana-Timika-Kaimana-Fakfak-Tanjung Perak. (dtf)