Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Semarang - Suluh Prahasto (34), baru 3 hari menempati kos barunya di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Namun dia sudah harus berurusan dengan polisi setelah digerebek di tempat kosnya itu. Tak tanggung-tanggung dia menyimpan 15.588 butir pil terlarang di kamarnya.
Suluh adalah warga Gabahan 94, Kelurahan Gabahan, Kecamatan Semaran Tengah, Kota Semarang. Saat ditangkap di kosnya Sabtu (14/10) lalu, dia bahkan baru 3 hari kamar kos di Gang Muria III, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
"Kita menggeledah kamar kosnya mendapatkan satu koper berisi beberapa jenis obat. Obat ini masuk dalam daftar terlarang sesuai UU Kesehatan. Total yang diamankan 15.588 butir," kata Kapolsek Ungaran, Kompol Muh Aslam, Selasa (17/10/2017).
Berdasarkan pengakuan tersangka kepada polisi, barang tersebut adalah milik Ari, temannya yang kini menjalani hukuman atas vonis 6 tahun di LP Kedungpane Semarang dalam kasus narkoba. "Kami akan berkoordinasi dengan LP untuk pengembangan kasusnya," lanjut Aslam.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan antara lain 830 strip obat merek Trihexyphenidyl, untuk tiap strip ada 10 butir. Kemudian, 6 buah botol berisi obat merek Hexymer 2 dengan isi setiap botol 1.000 tablet dan 70 butir tablet di dalam kantong plastik dengan total 6.070 butir.
Selain itu, 40 butir strip obat merek Alprazom, untuk tiap strip berisi 10 butir dengan tablet sehingga totalnya sebanyak 400. Barang bukti lainnya, 25 strip obat merek Merlopam 2 dan tiap strip berisi 10 butir dengan total 250 butir tablet dan 11 strip obat merek Riklona 2 untuk tiap strip berisi 10 butir tablet serta 458 butir tablet obat merek Yarindu.
Selain itu juga ditemukan sepucuk senjata air softgun, buku tabungan bank, 1 unit sepeda motor, satu buah lemari dan uang tunai Rp 3,7 juta.
Sementara itu, tersangka Suluh mengaku selama ini hanya disuruh menjualkan saja. Untuk per kalengnya dijual Rp 800 ribu.
"Saya sekali jual dapat fee Rp 70 ribu dan sebulan rata-rata laku 18 botol. Saya jualan hampir setahun, rata-rata saya jual di Kota Semarang. Senjata air softgun itu juga milik Ari, saya dititipi istrinya untuk menyimpan," ujar Suluh saat gelar perkara. dtc