Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Padang Aro - Festival Seribu Rumah Gadang yang digelar
untuk memeriahkan ajang balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) 2017 di
Solok Selatan, Sumatera Barat, akan membangkitkan dan memunculkan
kebudayaan tradisional.
"Festival seribu rumah gadang akan membangkitkan lagi budaya lama
seperti kesenian adat yang sudah lama hilang", kata Kepala Bidang
Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan Bujang Basri
ketika dihubungi di Padang Aro, Jumat.
Menurut dia, berbagai budaya dan kesenian adat Solok Selatan banyak
yang sudah jarang di tampilkan oleh masyarakat dan melalui festival
ini diharapkan bisa berkembang lagi.
Sebagai contoh kata dia, batombe yang jarang didengar serta berbagai
kesenian lainnya seperti Randai, Silat Tradisi, Pidato Adat dan tari
piring tradisi.
Untuk silat saja bukan hanya satu macam tetapi juga banyak alirannya
begitu juga dengan pidato adat.
Festival seribu rumah gadang akan dipusatkan di kawasan seribu rumah
gadang yang rencananya dilaksanakan tiga hari sebelum ajang Tour de
Singkarak (TdS).
"Sekarang kami sedang melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta
meminta izin kepada pemilik rumah gadang," katanya.
Festival seribu rumah gadang dilaksanakan dalam menyambut TdS dengan
tema "Manjapuik Nan Tatiga, Mangumpuan Nan Taserak, Mangambang Pusako
Lamo" (Menjemput Yang Tertinggal, Mengumpulkan Yang Tercecer, Membuka
Pusaka Lama).
Sesuai rencana, Solok Selatan menjadi lokasi finis balap sepeda
internasional tersebut dengan start di Solok pada 23 November 2017.
Menurut rencana TdS ke-9 ini akan menempuh sembilan etape, masing-
masing etape pertama Tanah Datar menuju Kota Padang dengan panjang 107
kilometer, etape kedua Painan-Sawahlunto sepanjang 166 kilometer.
Etape ketiga Muaro Sijunjung-Pulau Punjung 100 kilometer, etape
keempat Danau Singkarak-Payakumbuh 135 kilometer, etape kelima Lembah
Harau-Padang Panjang 101 kilometer.
Lalu etape keenam Kota Solok-Padang Aro Solok Selatan 140 kilometer,
etape ketujuh Pariaman-Pasaman Barat 157 kilometer, etape kedelapan
Padang Pariaman-Agam 101 kilometer, dan etape kesembilan Pasaman-
Bukittinggi Sirkuit 90 kilometer. Namun, etape itu masih mungkin untuk
berubah sesuai hasil rapat finalisasinya.ant