Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Sleman - Ketua Ketua Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK),
Busyro Muqoddas, menilai keputusan pemerintah menunda pembentukan
Densus Tipikor tak cukup. Seharusnya pemerintah membatalkan rencana
tersebut secara permanen. Tujuannya untuk membantu kerja polisi.
"Yang penting sekarang tidak berhenti di situ (penundaan), lalu apa?
Pertama, langkah ini perlu distop secara permanen. Kedua justru polisi
ini perlu kita bantu, kita dorong untuk fokus kepada tugas utamanya,"
kata Busyro kepada wartawan di Sleman, Selasa (24/10/2017).
Menurutnya, daripada membentuk Densus Tipikor sebaiknya Polri fokus
terhadap urusan keamanan. Polisi bisa menindak para mafia yang masih
berkeliaran bebas, seperti mafia pangan yang selama ini mengendalikan
harga kebutuhan pokok di pasaran.
"Seperti gula, daging, jagung, beras juga. Sektor ini kan sektor
kebutuhan utama masyarakat, semua lapisan. Tetapi kan operasi pasarnya
gagal terus. Operasi gagal terus ini mengindikasikan bahwa kepolisian
harus kembali kepada khittahnya, penegasan tupoksinya," tegasnya.
Selain memberantas mafia pangan, kata Busyro, lebih baik Polri juga
fokus memberantas mafia internasional yang kerap menyelundupkan
narkotika di Indonesia. Apalagi sekarang ini, peredaran narkotika
secara ilegal semakin meresahkan masyarakat.
"(Penindakan) korupsi serahkan ke KPK, dengan mengembangkan kerjasama
yang lebih sistemik lalu menjaga keindependensiannya," lanjutnya.
Busyro menilai upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi yang
dilakukan KPK sejauh ini juga berhasil. Buktinya banyak anggaran
pemerintah yang berhasil diselamatkan, serta banyak pejabat publik yang
berhasil dicegah untuk tidak melakukan pelanggaran pidana.
"Lewat pencegahan yang maksimal kan tidak sampai memenjarakan orang.
Semisal bupati yang mau menjual IUP (Izin Usaha Pertambangan) itu bisa
didatangi. Terakhir itu ada 500 IUP yang dicabut, jadi bupati tidak
sampai melangkah ke aspek pidananya, tambangnya juga bisa
(diselamatkan)," kata dia. dtc