Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Probolinggo. DPRD Jatim mempertanyakan peristiwa ambruknya girder flyoverproyek tol Pasuruan-Probolinggo. Anggota dewan Jatim berencana akan ke lokasi untuk melihat langsung lokasi insiden tersebut.
"Sungguh insiden ini kami sayangkan, kenapa kok sampai terjadi. Apalagi ini sampai menewaskan pekerja," ungkap Wakil Komisi D DPRD Jatim Habib Mahdi di acara Haul Akbar Habib Husein Bin Hadi Al-Hamid di Desa Brani Kulon, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Minggu (29/10/2017).
Menurut Mahdi, tidak ada kejadian yang sampai memakan korban jiwa kalau tidak ada keteledoran dalam pembangunan proyek Tol Pasuruan-Probolinggo itu.
"Yang jelas kami nanti turun langsung. Apakah ini Human Error atau ada material yang di buat oleh proyek yang tidak sesuai dengan speknya. Ini menjadi tanda tanya besar bagi Komisi D," ungkapnya.
Meski proyek jalan Tol Pasuruan-Probolinggo itu kewenangan pemerintah pusat, tapi pemerintah propinsi juga mempunyai kewenangan atas kejadian ini. Dikhawatirkan kejadian ini berulang lagi.
"Yang jelas kami DPRD Jawa Timur juga mempunyai kewenangan dan kami akan melakukan Rapat kerja dengan Dinas Binamarga dan Jasa Marga, kok sampai terjadi seperti ini," pungkasnya. (dtc)