Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menginginkan sambungan listrik tersedia di seluruh rumah tangga Indonesia. Tersedianya listrik di seluruh rumah menjadi salah satu bentuk implementasi keadilan sosial yang merupakan sila kelima dalam Pancasila.
Pemerataan sambungan listrik, lanjut Jonan, diharapkan dapat mengurangi anggapan adanya ketidakadilan pemerintah dalam menyediakan listrik di daerah-daerah terpencil.
"Kenapa desa saya enggak ada lampu. Katanya Indonesia merdeka sejak masih muda. Makanya pemerintah mati-matian supaya harga listriknya terjangkau," ujar Jonan di Peringatan Hari Listrik Nasional ke-72 di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (30/10).
Jonan pun menunjukkan foto seorang anak sekolah dasar (SD) yang memegang karton bertuliskan permintaan untuk menerangi desanya di Desa Tomuan Holbung, Kecamatan Bandara Pasir-Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Tulisan tersebut meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan langsung menerangi desanya.
"Ini dimasukkan website sampai dikirim ke Presiden foto ini. 17 Agustus dia tulis sudah ada listrik," tutur Jonan.
Jonan juga meminta kepada PLN menggunakan energi primer yang murah. Sehingga biaya produksi bisa terjangkau.
"Istilahnya Pak Sofyan (Direktur Utama PLN) material utama harus bisa harga satuannya wajar," ujar Jonan.
Jonan juga meminta pembangunan pembangkit listrik dilakukan di dekat sumber energi primernya, misalnya pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dekat sumber gas. Keterjangkauan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik menjadi tanggung jawab PLN, pasalnya masyarakat tidak mengetahui dari mana asal listrik yang asal harganya terjangkau.
"Kan rakyat enggak mau tahu dari uap batu bara atau dari gas," ujar Jonan. (dtf)