Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman sudah tidak meragukan lagi kemampuan Gorontalo sebagai salah satu penghasil utama jagung nasional. 2.350 Ton jagung Gorontalo diekspor ke Filipina dan Malaysia.
"Bismillahirrohmanirrohim, kita kirim 2.350 ton (jagung), dan kami tahu Gorontalo juga sudah pernah mengekspor ke Filipina. Ke depan kita percepat ekspor (jagung)," ucap Amran dalam keterangan tertulis dari Kementan, Selasa (31/10/2017).
Amran mengatakan itu sebelum ekspor jagung Gorontalo ke Filipina dan Malaysia di Kabupaten Gorontalo, Senin (30/10/2017).
Kementerian Pertanian (Kementan) untuk tahun ini menargetkan swasembada jagung atau dengan kata lain produksi jagung yang mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Beberapa wilayah yang merupakan sentra produksi jagung seperti Gorontalo terus dikembangkan dan ditingkatkan produksinya.
"Alhamdulillah hari ini, ini adalah sejarah baru. Kita sudah tidak impor lagi jagung bahkan kita sudah ekspor. Ini tidak lepas dari provinsi Gorontalo menjadi lumbung jagung untuk Indonesia. Ada beberapa daerah kami jadikan lumbung, NTT, NTB, Sulsel, Jawa Timur, dan Lampung," ujar menteri asal Sulawesi ini.
Beberapa upaya telah dilakukan seperti integrasi kelapa sawit dan jagung seperti yang telah sukses dilakukan di provinsi Sumatera Barat.
Indonesia saat ini justru sedang melirik potensi pasar luar negeri yang sebelumnya hanya menjadi langganan impor jagung dari Amerika dan Argentina. Beberapa negara tetangga menunjukkan keseriusannya untuk mengimpor jagung dari Indonesia.
Menteri Pertanian Malaysia di pertengahan 2017 bahkan sempat datang lagsung ke Indonesia yang berencana impor jagung dari Indonesia. "Kalau ini (lumbung jagung) bisa dikembangkan lagi di daerah-daerah lain. Kami yakin bisa memenuhi kebutuhan negara tetangga," ujar Amran Optimistis.
"Malaysia, kami bilateral. Di sana butuh jagung 3 juta ton dan nilainya Rp 9 triliun. Filipina butuh 1 juta ton, nilainya Rp 3 triliun. Berarti kebutuhan total Rp 12 triliun yang kita bisa isi, hanya dua negara tetangga," tambahnya.
Dengan potensi permintaan jagung yang datang dari luar negeri, Kementan mengajak para petani dan seluruh elemen masyarakat untuk mengisi potensi ini. Tentunya Kementan juga memberikan dorongan seperti benih, pupuk, serta program yang mampu meningkatkan produksi jagung. Dengan produksi Gorontalo yang tinggi, Amran berjanji untuk meningkatkan bantuan ke wilayah tersebut.
"Provinsi yang serius, pemerintah pusat juga serius," ucapnya.
Wakil Ketua Komisi IV Roem Kono yang ikut bersama Amran mengapreasi kegiatan Kementan tersebut.
"Terima kasih Pak Menteri. Atas nama masyarakat Gorontalo apresiasi kepada Pak Menteri. Insyaalah nanti pengiriman ini akan meningkat terus berkat Pak Menteri. Karena nanti akan disiapkan benih lebih banyak lagi serta pupuk dan sapi," tutur Roem. (dtc)