Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Masyarakat Indonesia kini lebih sering menggunakan mobile dan internet banking dalam bertransaksi. Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan kantor cabang dinilai sudah kurang diminati oleh masyarakat.
Direktur Bisnis Menengah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Putrama Wahju Setiawan menjelaskan tahun depan BNI tidak akan menambah mesin ATM dan kantor cabang.
Dia menjelaskan, ini karena banyak nasabah yang lebih menyukai transaksi yang praktis dan mudah menggunakan teknologi. Seperti internet banking, mobile banking hingga sms banking. Selain itu juga mulai digalakannya lesscash society atau gerakan nasional non tunai.
Menurut dia hal ini juga dilakukan sebagai cara untuk efisiensi. "Memang sekarang bank sedang diminta untuk efisiensi. Strategi kami memaksimalkan jaringan ATM Link milik Himbara agar bisa dimanfaatkan nasabah antar bank BUMN," kata Putrama dalam diskusi di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Rabu (8/11/2017).
Dia menjelaskan, bank juga akan tetap melakukan pembaruan mesin dan sistem ATM. Hal ini dilakukan agar teknologi tidak ketinggalan zaman.
"Saat ini kan mesin ATM tidak berfungsi sebagai vending machine uang, tapi untuk mesin setor tunai. Kita harus upgrade semuanya agar tidak ketinggalan dengan yang lain," jelas dia. Sekedar informasi jumlah mesin ATM BNI adalah 17.557 unit.
Kemudian Putrama juga menjelaskan tidak akan menambahkan kantor cabang terlalu banyak. "Kami berdayakan saja cabang yang ada kami maksimalkan kerjanya," imbuh dia. (dtc)