Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bandung. Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menelurkan karya baru berupa inkubator jinjing untuk mengevakuasi bayi di lokasi bencana. Berikut lika-liku proses pembuatan dialami mereka hingga alat itu sukses dibuat.
Mereka yaitu Amanda Putri, Ismail, Aming Yahya dari Teknik Fisika, Isra Ramadani dari teknik kimia dan Dzatia Muti dari Teknik Produk dibalik pembuatan alat itu. Alat itu dibuat untuk mengikuti lomba kreatifitas mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) tahun 2017.
"Prosesnya sampai ini selesai selama satu tahun," ucap Amanda Putri (19) saat berbincang dengan detikcom di kampus ITB Jalan Ganesa Bandung, Jumat (10/11/2017).
Informasi adanya lomba tersebut sampai di telinga mereka sejak tahun lalu. Mereka lalu melakukan riset selama tiga bulan sebelum mengajukan proposal kepada panitia.
"Kita riset dulu ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kita sampaikan kalau kita punya ide ini untuk dilombakan. Hasilnya postif, mereka mendukung," kata Amanda.
Hasil riset itu dituangkan ke dalam proposal yang kemudian diserahkan kepada panitia. Setelah diterima, mereka mulai menyusun rancangan inkubator jinjing tersebut.
Mereka pun mulai mencari bahan untuk memuluskan hasil karyanya. Tidak sulit bagi mereka menemukan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk inkubator tersebut.
Tekun menjalani proses pembuatan dengan dibantu dosen pembimbing Suprijanto, mahasiswa ITB ini sukses membuat purwarupa inkubator berwarna hitam. Merasa ada yang masih kurang, mereka memperbaiki.
"Kesulitannya kita saat mencari penjahit untuk inkubator ini. Banyak penjahit yang menolak karena enggak sanggup. Soalnya penjahit biasanya dikasih pola, tapi kita ngasihnya desain saja. Tapi akhirnya ada yang mau meskipun setiap hari harus kita datangi buat dilihat," tuturnya.
Selama proses pembuatan, mereka juga harus berpacu dengan jadwal kuliah masing-masing. Mereka tidak putus asa, hingga akhrinya inkubator jinjing menyerupai tas gendong berwarna oranye dengan alat bantu tiga pompa dan satu tabung membran di setiap sisinya telah selesai. Mereka lalu menyerahkan hasil karyanya ke Kemenristek Dikti.
"Kita lolos sampai ke tahap nasional dan mendapat medali perak dari Kemenristek Dikti," kata mahasiswa semester 7 asal Kota Malang itu. (dtc)