Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Dorrr!. Rentetan tembakan itu terjadi pada Minggu (12/11/2017) siang sekira pukul 11.30 WIB di mile 63, Tembagapura, Papua. Tembakan diarahkan ke kendaraan Satgas Amole dengan Nomor Lambung 01-3447R yang tengah melintas. Beruntung tak ada korban jiwa lantaran arah tembakan meleset dan hanya mengenai bagian atas kendaraan.
Satgas Amole tak bisa melihat pelaku penembakan karena siang kemarin suasana di sekitar lokasi kejadian berkabut. Polda Papua menduga penembakan itu dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Penembakan di wilayah Tembagapura beberapa waktu terakhir kerap terjadi.
Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan ada sekitar 25 sampai 30 anggota KKB yang memiliki senjata. Mereka memperoleh senjata itu dari hasil merampas, ada juga yang beli ke pedagang gelap.
Menurut Boy, anggota KKB bukanlah asli penduduk di sekitar Tembagapura seperti: Utikini Lama, Kimbeli, Waa-Banti, Opitawak hingga Aroanop. "Mereka datang dari daerah lain, daerah wilayah pegunungan tengah," kata Boy saat dihubungi detikcom melalui telepon, Senin (13/11/2017).
Apabila dilihat dari silsilah, Boy menyebut anggota KKB ini ada hubungannya dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM). "(KKB dengan OPM) jika dilihat dari histori, keturunan. Ada anak, atau adik (anggota OPM)," kata dia.
Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin menegaskan bahwa aksi KKB dengan menyandera warga dan menyerang aparat keamanan adalah tindakan kriminal yang sangat serius. Polri akan menindak dengan tegas pelaku penyanderaan.
"Kelompok kriminal bersenjata yang melakukan ini tentu merupakan tindakan kriminal serius yang dilakukan mereka, dan pemerintah, Polri akan melakukan tindakan hukum yang tegas kepada mereka," kata Syafruddin. (dtc)