Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pembangunan proyek Pelabuhan Patimban segera dimulai menyusul kesepakatan pendanaan dari Jepang sudah disepakati oleh kedua negara. Jepang akan mendanai sekitar 83% dari total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan fase I Pelabuhan yang berlokasi di Subang, Jawa Barat itu.
Pemerintah Indonesia dan Jepang sendiri diketahui telah menyepakati kerja sama pembangunan beberapa proyek lainnya di Indonesia, seperti MRT dan proyek kereta semi cepat alias kereta kencang Jakarta-Surabaya melalui JICA.
Perwakilan JICA untuk Indonesia, Kawabata Tomoyiki mengatakan, untuk proyek kereta kencang Jakarta-Surabaya sendiri masih dalam proses pra studi kelayakan. Sehingga belum diketahui secara persis berapa dana yang akan digelontorkan oleh Jepang terkait proyek ini.
"Untuk proyek kereta semi cepat lintas utara Jawa (Jakarta-Surabaya), ini masih dalam tahap pra feasibility study. Sehingga belum menjadi konkrit dalam membuat proyek pinjamannya," katanya dalam jumpa pers di Kedubes Jepang, Jakarta, Senin (13/11/2017).
Proses pra studi kelayakan diharapkan selesai pada akhir tahun ini. Setelah itu akan dilanjutkan ke proses studi kelayakan, yang kemudian akan diserahkan ke Kementerian Perhubungan Indonesia.
Pihaknya akan menunggu hasil pra studi kelayakan yang dikerjakan Kementerian Perhubungan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk dikombinasikan dengan JICA.
"Setelahnya akan studi kelayakan namun (keputusan) dari pihak Indonesia," tutur Kawabata.
Lanjutnya, kereta ini akan menggunakan jalur yang telah ada. Sedangkan untuk waktu tempuh, Jakarta-Surabaya kata dia nantinya akan memakan waktu 5,5 jam dengan kecepatan rata-rata 160 kilometer dan menempuh jarak 748 kilometer. "Detail lainnya sedang dalam diskusi," jelasnya singkat. (dtc)