Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membandingkan kompleks parlemen RI dengan Amerika Serikat. Menurut Fahri, kompleks parlemen RI harus seperti AS.
"Kalau kita pengin kayak Amerika, gedungnya banyak. Amerika tuh banyak gedungnya. Itu gedung badan penelitiannya aja, badan keahlian, itu tiga gedung; Jefferson; Madison; apalagi tuh, ada tiga. Itu badan keahlian doang," ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Menurut Fahri, pembangunan kompleks parlemen merupakan simbol keseriusan dalam bernegara. Jika mau serius bernegara, kata Fahri, kompleks parlemen harus ditata sebesar mungkin.
"Kalau mau serius bernegara ya harus bikin gede. Ini aja nggak bisa lagi kabel-kabel di sini, ini gedung lama, bos! (Bunyi) 'Krek-krek-krek', nanti habis ini gedung," sebut Fahri sambil menunjuk langit-langit gedung Nusantara III.
Fahri lalu menyinggung soal kebakaran ruang Pokja Sipil DPR pagi tadi. Kebakaran tersebut menurut Fahri menandakan gedung DPR perlu diganti.
"Dukung aja bikin gedung, kenapa sih? Ini jelas, terbuka, sudah ditaruh di Banggar, apa yang nggak jelas. Kalau tender, saya nggak tahu," jelas Fahri.
Fahri lalu bicara anggaran Rp 601 miliar yang dialokasikan untuk konsultan pembangunan gedung baru DPR. Angka itu menurutnya sudah diusulkan sejak 2004 lalu. "Dari 2004 dulu sudah diusahakan, diusulkan," ungkap Fahri.
Fahri mengklaim, pembangunan gedung baru keinginan DPR. Soal peran KemenPUPR, Fahri menyebut KemenPUPR hanya menjalankan teknis pembangunan gedung.
"Urusannya apa PUPR. Gua mau bikin gedung. PUPR itu teknis untuk cek gedung layak atau tidak layak, berapa standar harga," sebutnya. (dtc)